Pertanyaan:
Dibanyak masjid, terlebih di akhir-akhir Ramadhan sering kita mendengar sebuah doa dibaca secara berjamaah.
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Allahumma Innaka ‘Afwwun Kariim Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu ‘Anni.”
Apakah doa tersebut shahih dari Rasulullah ﷺ dan disyareatkkan untuk dibaca di malam-malam terakhir Ramadhan.
Apakah ada contoh dari Rasulullah ﷺ atau para shahabat untuk doa ini dibaca secara berjamaah saat shalat tarawih?
Jawaban:
Doa yang ditanyakan diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘anha, sebagaimana dalam Sunan At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Hanya saja ada perbedaan tambahan kata “Karim” dalam riwayat At Tirmidzi. Berikut ini hadits yang dimaksud:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ: تَقُولِينَ : (( اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي ))
Dari Ummul Mukminin, Ummu Abdillah ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma , berkata: “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku menjumpai malam qadr, doa apa yang aku panjatkan?” Rasulullah ﷺ bersabda: “Katakanlah: Allahuma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemberi maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku).
Hadits Aisyah dengan lafadz diatas diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3850
Adapun lafadz dalam Sunan At Tirmidzi adalah sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, beliau berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu, apabila aku mengetahui waktu manakah malam al-qadr (dari malam-malam yang ada), apa yang aku katakan pada waktu itu?” Beliau ﷺ menjawab: “Katakanlah: Allahuma innaka ‘afuwwun karîm tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi maaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku. (HR. At Tirmidzi no. 3760)
Hadits ini shahih dari Rasulullah ﷺ, kecuali tambahan kata “Karim”, tidak shahih.
Lafdz ini tidak didapatkan dalam kitab kitab hadits kecuali dalam riwayat At Tirmidzi.
Dalam penelitian, disimpulkan ulama bahwa kata tersebut “mudrajah”, yakni kata tambahan yang tersisipkan oleh sebagian penulis dalam nuskhah At Tirmidzi. Lihat penjelasan Syeikh Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihan (13/140)
Hadits di atas menunjukkan Disyareatkannya Doa ini (tanpa tambahan karim) dibaca dalam upaya menghidupkan malam qadr yang terjadi di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Percakapan Rasulullah ﷺ dan Aisyah juga menunjukkan betapa pentingnya doa ini, karena Rasulullah ﷺ sebagai manusia terbaik dan paling paripurna dalam semangat meraih kebaikan, mengajarkan doa ini kepada istri yang paling beliau cintai untuk di baca di mala yang paling mulia. Tentu saja apa yang beliau ajaran adalah sesuatu yang sangat mahal dan berharga.
Apakah doa ini dibaca Berjamaah dalam Shalat Tarawih?
Masing-masing muslim memperbanyak doa ini dengan penuh harap kepada Allah.
Adapun mebacanya secara berjamaah dalam shalat tarawih, dimana imam atau salah seorang dari makmum memimpin jamaah untuk mengulang-ulang doa ini di sela-sela shalat tarawih, sepanjang yang kita ketahui tidak ada tauladan dari Rasulullah ﷺ atau salaf dari umat ini.
Maka semestinya kita mencukupkan dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, karena petunjuk beliau adalah sebaik baik petunjuk.
Allahu a’lam. (Abu Ismail Muhammad Rijal)