Soal:
Saya pernah mendengar seorang mengatakan : ” Jika engkau ingin pahala yg banyak dan terus mengalir, sebarkan dan ajarkan hadits Abu Huroiroh tentang amalan yg tidak terputus setelah kematian, agar manusia bersemangat mengamalkan Hadits ini.” Bagaimana dengan ucapan ini?
Jawab:
Hadits Abu Huroiroh yang dimaksud adalah sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam.
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له، رواه مسلم،
“Apabila mati anak Adam, terputuslah semua amalannya kecuali tiga yaitu; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang senantiasa mendoakanya (HR.Muslim)
Kita sebagai seorang muslim, ketika mendengar hadits ini sudah seharusnya terlebih dahulu bersemangat mengamalkannya.
Dan tidak diragukan jika kita mengajarkan hadits ini dengan keihlasan kemudian orang yang mendengarnya bersemangat mengamalkan; bersemangat untuk wakaf, bersemangat belajar ilmu dan mengajarkannya, bersemangat mendidik anak anaknya agar menjadi anak-anak yang sholih maka kita juga akan mendapatkan pahala yang besar dan terus mengalir, sebagaimana pahala juga mengalir kepada orang yang mengamalkan hadits yang anda ajarkan. Rosululloh bersabda:
من سن في الاسلام سنۃ حسنۃ فله اجرها و احر من عمل بها بعده من غير ان ينقص من اجورهم شيء
“Barangsiapa mencontohkan dalam Islam sunnah yang baik, maka dia akan mendapatkan pahala dia dan pahala orang orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”
Hadits Abu Hurairah demikian agung, mengingatkan kita tentang hakekat kehidupan dunia. Dunia adalah negeri untuk beramal, mengumpulkan bekal dengan beribadah kepada Alloh Subhanahu wata’ala. Alloh berfirman
وما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-ku.” (Adz Dzariyat:56)
Amal sholih yang dilakukan ikhlas, tidak dicampuri dengan kesyirikan dan dikerjakan sessuai tuntunan Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam, amalan ini akan diterima di sisi Alloh dan menjadi bekal kita menghadap Alloh.
Hanya saja waktu untuk beramal terbatas dengan ajal. Saat datang ajal, tidak ada lagi kesempatan menambah kebaikan walaupun sebesar biji sawi. Tidak ada lagi waktu untuk bertaubat, memohon Ampun kepada Alloh walaupun sesaat. Amalan semua terputus.
Diantara kasih sayang Alloh, Ternyata Masih ada kesempatan bagi seorang muslim untuk menambah pahala selepas kematiannya. Itulah amalan yang tidak terputus pahalanya setelah kematian.
Dalam hadits Abu Huroiroh Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam memgabarkan tiga amalan yang tidak terputus :
1) Shodaqoh Jariyah.
Yaitu shodaqoh yang terus diambil manfaatnya seperti wakaf tanah dan masjid, menggali sumur dan semisalnya. Selama tanah, masjid dan sumur ini dimanfaatkan, pahala tidak pernah akan putus.
Wakaf tidak harus mahal, wakaf tidak harus membangun masjid, membangun pondok pesantren besar atau yang lain. Wakaf tidak harus mahal, anda bisa mewakafkan mushaf Al Quran, kitab untuk para penuntut ilmu, perkakas dapur yang diwakafkan untuk pondok pesantren, sekolah agama dan semisalnya.
2) Ilmu yang bermanfaat bagi manusia, mereka mempelajari, mengamalkan dan mengajarkannya.
3) Anak sholih yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya.
Mari kita beramal, bekerja keras mengumpulkan bekal, diantaranya dengan menebarkan hadits Abu Hurairah yang agung ini.
Sungguh Seandainya manusia mendengar hadits Abu Huroiroh dengan sebab anda, lalu tergerak hatinya untuk mengamalkan kandungannya, bersedekah jariah, bersemangat menebarkan ilmu dan bersungguh sungguh mendidik anak dengan sebaik baiknya. Maka anda ikut mendapatkan pahala yang terus mengalir.