Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

selalu terlambat melakukan shalat jumat

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Selalu Terlambat Melakukan Shalat Jumat

Pertanyaan

Di tempat kami ada seorang ahli agama yang rumahnya dekat dengan masjid. Dia tidak pernah hadir untuk melakukan shalat Jumat kecuali setelah imam naik ke atas mimbar. Ketika saya menanyakan penyebabnya ia menjawab bahwa ia mendengarkan khutbah Masjid Haram melalui radio dan itu menurutnya lebih baik daripada segera hadir ke masjid.

Jawaban

Bersegera berangkat untuk menunaikan shalat Jumat mempunyai keutamaan dan pahala yang besar. Dalam Sahih al-Bukhari dan Muslim serta kitab-kitab lainnya terdapat hadits Abu Hurairah radhiyallahu `anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

من اغتسل يوم الجمعة غسل الجنابة، ثم راح في الساعة الأولى، فكأنما قرب بدنة، ومن راح في الساعة الثانية فكأنما قرب بقرة، ومن راح في الساعة الثالثة فكأنما قرب كبشًا أقرن، ومن راح في الساعة الرابعة فكأنما قرب دجاجة، ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما قرب بيضة، فإذا خرج الإمام حضرت الملائكة يستمعون الذكر

“Barangsiapa mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pergi ke masjid pada waktu pertama, maka seakan-akan dia telah bersedekah dengan seekor unta. Barangsiapa pergi pada waktu kedua, maka seakan-akan dia telah bersedekah dengan seekor sapi. Barangsiapa pergi pada waktu ketiga, maka seakan-akan dia telah bersedekah dengan seekor domba bertanduk.

Barangsiapa pergi pada waktu keempat, maka seakan-akan dia telah bersedekah dengan seekor ayam betina. Dan barangsiapa pergi pada waktu kelima, maka seakan-akan dia telah bersedekah dengan sebutir telur. Lalu jika imam telah datang, para malaikat pun hadir mendengarkan zikir”.

Dengan demikian seorang Muslim disyariatkan agar berusaha berangkat sesegera mungkin untuk menunaikan shalat Jumat selama dia mampu melakukannya, kecuali jika terdapat urusan keluarga, pekerjaan dan urusan agama serta dunia lainnya yang lebih penting yang menyibukkannya.

Wabillahittaufiq, wa shallallahu `ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'