Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

qada puasa orang sakit

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Qada Puasa Orang Sakit

Pertanyaan

Saya menjalani operasi di bulan Ramadan dan harus terbaring di rumah sakit hingga akhir Ramadan. Bagaimana saya mengadanya? Dan jika saya belum mengada puasa ini hingga Ramadan berikutnya tiba, dalam kedua kasus ini, bagaimana saya mengqadanya?

Jawaban

Tidak apa-apa berbuka (tidak berpuasa) di bulan Ramadan karena sakit yang memberatkan Anda untuk berpuasa, atau sakit yang membuat Anda tidak kuat berpuasa. Apabila Anda telah mempunyai kemampuan untuk mengqadanya, maka hendaklah Anda mengada puasa yang Anda tinggalkan sekalipun setelah tiba Ramadan berikutnya; sebab Anda memiliki uzur syar`i untuk melambatkan kada puasa. Allah Taala berfirman,

لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Namun jika kelambatan kada hingga Ramadan berikutnya ini terjadi tanpa uzur syar`i, maka Anda wajib bertaubat atas hal tersebut, di samping mengada puasa dan memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya sebagai kafarat kelambatan kada hingga tiba Ramadan berikutnya, berupa setengah sha` makanan pokok setempat, dengan kadar 1,5 kg, diberikan kepada kaum fakir sekalipun kepada satu orang fakir saja.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'
Sumber Tulisan:
Qada Puasa Orang Sakit