Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

puisi yang berjudul “hiya al-aqdaar” (itulah takdir)

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Puisi Yang Berjudul “Hiya al-Aqdaar” (Itulah Takdir)

Pertanyaan

Saya mohon Anda berkenan untuk membaca bait-bait syair berikut ini yang berjudul "Hiya al-Aqdaar" (Itulah Takdir), yaitu: "Itulah Takdir yang menikam siapa saja yang dikehendakinya dengan tombak masa untuk mengirimkan bencana Kadang tombak itu mengenai urat leher seseorang sehingga membunuhnya berlumur darah Itulah takdir yang kita ketahui bersama yang digunakan langit untuk menghancurkan bumi Takdir punya pengaruh tersendiri dalam hati sehingga seseorang bersimpuh menangis di hadapannya Itulah takdir yang jika kita terima dengan penuh kerelaan niscaya dia sirami kita dengan air segar dan kehidupan akan tumbuh Namun jika dia murka, dia tidak lagi peduli jika langit menjadi kering dan tandus" Apa pendapat Anda tentang bait-bait syair di atas dalam pandangan syariah? Apakah boleh mempublikasikannya di salah satu majalah sekolah yang dibagikan kepada anak-anak Sekolah Dasar? Mohon fatwanya. Semoga Anda mendapatkan pahala dari Allah.

Jawaban

Ungkapan yang disebutkan dalam bait-bait syair tersebut tidak diperbolehkan. Sebab, di dalamnya perbuatan Allah disandarkan kepada takdir, sedangkan kewajiban kita adalah menyandarkan semua urusan kepada Allah selaku penentu takdir, disertai dengan sikap rela terhadap keputusan Allah, melakukan introspeksi diri dan bertaubat dari dosa yang menjadi penyebab datangnya hukuman. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan musibah apa pun yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syuura: 30)

Wabillahittaufiq, wa shallallahu `ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'