Apabila seorang manusia ingin bertaubat secara tulus dari dosa yang dilakukannya, walaupun dosa menyekutukan Allah, berzina, membunuh, atau memakan harta secara batil, lalu dia menyesal atas dosa yang dilakukannya, kemudian dia mengembalikan harta milik orang lain kepada pemiliknya atau mereka memaafkannya, dan setelah itu dia berbuat amal saleh, maka Allah akan menerima tobatnya dan mengampuni dosanya, bahkan Dia menggantikan keburukan-keburukannya dengan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman mengenai hamba-hamba-Nya yang beramal shaleh,
” Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya).(68) (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,(69) kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(70) Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqaan: 68-71)
Allah juga berfirman,
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu.” (QS. Al-Anfaal: 38)
Allah juga berfirman,
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Allah menetapkan perkataan Ya’kub kepada anak-anaknya,
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS. Yusuf: 87)
Serta ayat-ayat dan hadits-hadits lainnya yang menganjurkan bertobat dan berharap mendapatkan rahmat dan ampunan Allah. Pintu tobat terbuka hingga matahari terbit dari barat atau menjelang kematian dan menghadapi sakaratulmaut.
Oleh karena itu, barang siapa yang melakukan perbuatan dosa hendaklah dia bertobat kepada Allah, dan menyesali atas dosa yang dilakukannya itu, serta mengembalikan harta milik orang lain kepada pemiliknya atau dia meminta kerelaan kepada mereka. Di samping itu, dia harus berbaik sangka kepada Allah dan mengharapkan rahmat-Nya.
Walaupun dosa yang dilakukan oleh seorang hamba adalah dosa paling besar, namun sesungguhnya rahmat Allah Subhanahu amat luas dan ampunan-Nya amat meliputi. Dia hendaklah menutup dosa yang pernah dilakukannya setelah Allah menutup aib dosanya, dengan harapan semoga Allah tetap menutup aib dirinya dan tidak mempermalukannya. Hanya kepada Allahlah kita meminta pertolongan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.