Jika kondisinya seperti yang Anda sebutkan, maka Anda boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Hari-hari puasa yang Anda tinggalkan itu tetap menjadi tanggungan Anda untuk di-qadha jika sudah sembuh dan mampu. Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah : 29-31)
Jika sakit Anda terus berlanjut dan dokter spesialis menyatakan bahwa menurut perkiraannya Anda sulit untuk sembuh, maka hendaklah Anda membayar setiap hari yang Anda tinggalkan dengan memberi makan seorang miskin, setengah sha’ gandum, beras, atau lainnya, yang merupakan makanan pokok negeri setempat. Anda tidak perlu mengganti lagi dengan puasa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 29-31)
“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan suatu kesempitan untukmu dalam agama” (QS. Al-Hajj : 78)
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.