Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Mas`ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,
Hendaklah yang berdiri di saf belakangku adalah ulul ahlam dan ulun nuha, kemudian yang di belakangnya orang yang di bawah tingkatannya, kemudian yang di belakangnya lagi berdiri orang-orang yang di bawah tingkatannya dan jauhilah hiruk pikuk pasar.”
Ulul ahlam dan ulun nuha, menurut satu pendapat maknanya sama, yaitu orang-orang yang berakal. Dalam pendapat lain dikatakan bahwa ulul ahlam adalah orang-orang yang sudah balig, dan ulun-nuha adalah orang-orang yang berakal.
Maksud dari hadits ini adalah Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam memerintahkan orang-orang yang shalat berjamaah bersama beliau agar orang-orang yang balig dan berakal yang berada di saf pertama di belakang beliau.
Hal ini supaya mereka dapat memperhatikan dengan baik shalat beliau, menggantikan beliau menjadi imam jika beliau hadas ketika shalat dan untuk mengingatkan beliau jika beliau lupa atau terjadi kekeliruan dalam shalat beliau, sehingga beliau dapat merujuk kepada ucapan mereka.
Hiruk pikuk terjemahan kata haisyat yang merupakan bentuk plural dari haisyah, yaitu perselisihan, kericuhan dan suara keras. Maksudnya adalah larangan berselisih, membuat kegaduhan dan bersuara keras sebagaimana yang terjadi di pasar-pasar.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.