Yang harus didahulukan untuk menjadi imam adalah orang yang bacaan Al-Qur’annya paling bagus dan paling memahami fikih shalat, baik ia bisa membaca dan menulis atau tidak.
Jika tidak ada orang yang bacaannya paling bagus dan paling memahami fikih, maka yang terbaik dari jamaahlah yang didahulukan. Jika mereka semua buta huruf, maka mereka boleh diimami oleh salah seorang dari mereka. Berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At Taghaabun: 16)
Dan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi Wa Sallam,
“Bila aku perintahkan kamu suatu perkara, maka laksanakanlah semampumu.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.