Melakukan jimak di siang bulan Ramadan adalah haram, membatalkan puasa, dan wajib membayar kafarat besar sebagaimana yang telah Anda sebutkan. Dan kafarat itu dilakukan sesuai dengan urutan: memerdekakan budak wanita yang beriman, bagi siapa yang tidak bisa maka hendaklah dia berpuasa dua bulan berturut-turut, dan barangsiapa yang tidak mampu maka hendaklah dia memberi makan enam puluh orang miskin.
Setiap seorang miskin mendapat setengah gantang dari makanan pokok penduduk negeri setempat. Baik itu kurma, nasi, gandum, maupun lainnya. Yakni: kira-kira sama dengan sekilo setengah jatah setiap seorang miskin. Dan apa yang Anda terangkan terkait keadaan Anda dan ketidakmampuan Anda membebaskan budak dan berpuasa, maka hendaklah Anda memberi makan orang miskin serta bertaubat kepada Allah `Azza wa Jalla.
Dan juga mengganti puasa satu hari yang sudah Anda rusak dengan perbuatan jimak. Jika sudah datang lagi bulan Ramadan dan Anda belum sempat mengganti puasa tersebut, maka hendaklah Anda memberi makan seorang miskin dan mengganti puasa sehari tersebut, sebagai kafarat karena terlambat mengganti puasa. Wallahu A`lam
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.