Sebagian orang mencium kedua tangan dan kaki seorang Syaikh tarekat, dan menempelkan kening mereka ke kedua tangan dan kakinya. Posisi mereka seperti posisi sujud. Terkadang jika Syaikh sedang berdiri, mereka menunduk dan mencium kedua kakinya seperti layaknya orang bersujud. Setelah itu mereka diberi ijazah bai'at dan khilafah (kepemimpinan).
Syaikh berkata kepada mereka bahwa mereka telah merendahkan diri di depan semua orang dengan mencium kakinya. Oleh karena ini, mereka diberi khilafah. Sudah maklum di kalangannya bahwa orang yang sering mecium kedua tangan dan kakinya maka secara otomatis bai'at telah terlaksana, dan dikatakan bahwa di hati orang tersebut terdapat sebuah cahaya, meskipun ia secara lahiriah telah melanggar perintah Allah Ta'ala.
Kejadian yang telah disebutkan bahwa seseorang mencium kedua tangan dan kaki Syaikh dan ia menunduk untuk menciumnya sedangkan Syaikh tersebut berdiri, dan menempelkan kening mereka di tangan Syaikh, merupakan sikap berlebihan dalam menghormati makhluk. Hal itu tidak pernah dilakukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para Khulafaurrasyidin. Terkadang hal itu juga merupakan jalan menuju syirik besar, bahkan bersujud kepada selain Allah itu sendiri merupakan perbuatan syirik besar.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.