Jika pada saat mendapatkan rezeki yang haram itu dia seorang yang kafir, lalu bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha (tulus) dari kekafiran dan rezeki yang haramnya itu, maka Allah akan menerima taubatnya. Tidak wajib baginya melepas harta yang dia dapatkan dari jalan haram sebelum islamnya. (Allah) Ta’ala berfirman,
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu.” (QS. Al-Anfaal: 38)
Jika dia tidak kafir saat mendapatkan rezeki haram itu, namun fasiq dengan rezeki yang haram tersebut, lalu dia taubat, maka di antara syarat diterima taubatnya adalah melepas harta haram itu dengan membelanjakannya pada hal-hal yang baik. Karena hal itu bukti ketulusan dan keikhlasan taubatnya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.