Iya boleh. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lainnya
“Bahwasanya ada seorang laki-laki dari Kaum Anshar mengimami (shalat) mereka (para sahabat lainnya) di masjid Quba. Setiap ia selesai membaca al-Fatihah, ia selalu melanjutkan dengan surat al-Ikhlas. Setelah selesai membacanya, ia lanjutkan dengan membaca surat lainnya. Hal itu ia lakukan di setiap rakaat shalatnya. Akhirnya, para sahabat lainnya menegurnya dengan berkata, ‘Engkau membuka bacaanmu dengan surat ini, tapi engkau belum merasa cukup, sehingga membaca surat lainnya. Jadi, (jika engkau ingin membacanya) bacalah surat itu saja, atau engkau tidak membacanya, tapi membaca surat lainnya.’ Ia menjawab, ‘Aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian suka aku imami dengan tetap membaca seperti itu, maka aku akan tetap lakukan. Namun, jika kalian tidak suka, aku tinggalkan kalian.’ Mereka telah menganggapnya orang yang paling utama di antara mereka, sehingga mereka pun tidak suka jika ada yang menjadi imam selain orang tersebut. Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi mereka, maka mereka pun menceritakan berita tersebut. Lalu, Nabi bersabda, ‘Sahabatku! Apa yang menghalangimu untuk melakukan sesuatu yang telah diperintahkan para sahabatmu? Apa pula yang membuatmu selalu membaca surat ini di setiap rakaat shalat?’ Dia menjawab, ‘Sungguh aku mencintai surat ini.’ Nabi pun bersabda, ‘Cintamu kepada surat itu memasukkanmu ke dalam surga.”
Bukhari juga meriwayatkan dari Abu Wa’il yang berkata
“Ada seorang laki-laki datang kepada Ibnu Mas`ud radhiyallahu ‘anhu dan berkata, ‘Aku membaca al-Mufashshal (surat Qaaf sampai akhir Al-Quran) pada malam ini dalam satu rakaat shalat.’ Ibnu Mas’ud berkata, ‘Terlalu cepat kamu membacanya. Ini seperti membaca syair. Sungguh aku mengetahui surat yang kandungan maknanya sama dengan yang dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara bersamaan.’ Lantas Ibnu Mas’ud menyebutkan dua puluh surat dari al-Mufashshal dan dua surat dari Haamiim di setiap rakaat.”
Wabillahittawfiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.