Al-Qur’an harus dibaca secara “Tartil” dan benar. Selain itu, disunahkan untuk membacanya dengan suara bagus. Membaca Al-Qur’an secara “Hadr” itu dianggap sebagai cara yang benar.
Namun, membaca Al-Qur’an secara “Tamtith” (panjang berlebihan) dan “Talhin” (irama berlebihan) hukumnya tidak boleh karena membaca semacam itu lebih mirip dengan nyanyian sedangkan Al-Qur’an harus dijaga dan diagungkan dari bacaan seperti itu.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.