Apabila mereka yang datang membantu mengurusi jenazah itu rumahnya jauh jika ahli waris berbaik hati memberi mereka makan, maka dibolehkan.
Apabila ahli waris itu anak-anak yatim atau sedang tidak di tempat jenazah maka tidak boleh membuatkan makanan menggunakan harta mayit berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam,
“Tidaklah halal harta benda seorang muslim kecuali dari ketulusan jiwanya.”
Apabila si mayit itu dekat dan tinggal bersama mereka dalam satu kampung, maka penduduk kampung itu lebih dianjurkan untuk memberi makan mereka yang sedang berduka karena kematian si mayit membuat pikiran mereka gunda-gulana.
Dalil anjuran memberi makanan kepada keluarga yang berduka adalah perintahnya Nabi Sallallahu `Alaihi wa Sallam kepada sebagian warga agar membuatkan makanan untuk keluarga Ja`far bin Abi Thalib setelah dia meninggal dunia.
Nabi Sallallahu `Alaihi wa Sallam memberikan alasan dalam sabdanya,
“Sungguh telah datang kepada mereka suatu perkara yang membuat mereka larut dalam kesedihan.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.