Diamnya orang tersebut pada saat berkhutbah dan ucapannya, “Saya dilarang”, atau “saya kedatangan perintah untuk begini”, mengandung klaim bahwa dia mendapatkan wahyu, dan mengaku sebagai nabi, walaupun tidak terus terang mengatakan hal itu. Sudah tidak diragukan lagi bahwa mengaku sebagai nabi setelah Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam adalah bohong, kufur dan sesat, karena Allah menutup kenabian dan kerasulan dengan diutusnya Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam. (Allah) Ta’ala berfirman,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antaramu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Dan telah disebutkan bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Aku Al-‘Aqib (penutup), yang tidak ada seorang nabi pun sesudahku.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.