Ibadah kepada Allah dengan kecintaan saja itu merupakan jalan para sufi yang sesat, dan itu merupakan cara yang bid’ah. Cinta kepada Allah merupakan tingkatan ibadah yang paling tinggi, namun itu bukan satu-satunya ibadah. Jalan ahlussunnah adalah beribadah kepada Allah dengan kecintaan, ketakutan, harapan, kekhawatiran, dan ibadah-ibadah lainnya. Allah Ta’ala berfirman,
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al-A’raaf: 55)
Allah berfirman mengenai para nabi-Nya,
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyaa’: 90)
Dan Allah Ta’ala berfirman mengenai para malaikat-Nya,
“Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiyaa’: 28)
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS. An-Nahl: 60) dan ayat-ayat yang lainnya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.