Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

kapan wajib mandi janabah?

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Kapan Wajib Mandi Janabah?

Pertanyaan

Kapan wajib mandi janabah? Apakah bersenang-senang dengan istri menyebabkan wajib mandi, seperti bercumbu rayu tapi tidak sampai penetrasi dan bercumbu rayu dalam kondisi telanjang?

Jawaban

Wajib mandi dari janabah ketika seseorang mengeluarkan mani dengan syahwat, atau mengeluarkan mani dalam kondisi tertidur yaitu yang dikenal dengan istilah mimpi basah, atau jika melakukan penetrasi ke dalam kemaluan perempuan, walaupun tidak sampai mengeluarkan mani.

Ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam,

إذا التقى الختانان فقد وجب الغُسل

“Jika dua alat kelamin bertemu, maka telah wajib mandi.”

Dan sabda beliau shallallahu `alaihi wa sallam,

إذا جلس بين شعبها الأربع ثم جهدها، فقد وجب الغُسل وإن لم ينزل ، وقوله صلى الله عليه وسلم لما سألته أم سُليم رضي الله عنها عن الاحتلام هل يجب عليها فيه الغُسل؟ قال: نعم، إذا رأت الماء

“Apabila seorang lelaki duduk di antara empat cabang milik perempuan (maksudnya kedua paha dan kedua tangan), kemudian menekannya maka dia wajib mandi walaupun belum mengeluarkan mani. Dan sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam ketika Ummu Sulaim bertanya kepada beliau tentang perempuan yang bermimpi basah apakah wajib mandi, beliau menjawab, “Ya, jika dia melihat air”.”

Disepakati kesahihannya. Maksud air dalam hadis tersebut adalah mani. Adapun jika hanya bercumbu rayu tanpa mengeluarkan mani maka tidak wajib mandi.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'