Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

kapan anak diberi nama?

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Kapan Anak Diberi Nama?

Pertanyaan

Kapan yang lebih utama untuk memberi nama anak setelah kelahirannya atau pada hari ketujuh? Apakah boleh merayakan penamaan anak bersama keluarga tercinta, teman-teman dan tetangga?

Jawaban

Ada kelonggaran tentang waktu memberikan nama anak, boleh menamainya pada hari kelahiran atau pada hari ketujuh. Beberapa hadits menjadi dalil hal tersebut. Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam kitab Shahīh mereka berdua, dari hadits Sahl bin Sa`d As-Sā`idī, dia berkata,

“Ketika lahir, Al-Mundzir bin Abu Usaid dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallāhu `Alaihi wa Sallam. Nabi meletakkannya di pangkuan beliau dan Abu Usaid duduk. Lalu Rasulullah Shallallāhu `alaihi wa Sallam sibuk dengan urusan yang ada di hadapan beliau. Kemudian Abu Usaid menyuruh anaknya diangkat dari pangkuan Rasulullah Shallallāhu `Alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallāhu `Alaihi wa Sallam bertanya, “Mana bayi itu?” Abu Usaid menjawab, “Kami telah menyuruh membawanya ke rumah, ya Rasulullah.” Rasulullah bertanya, “Siapa nama bayi itu? Abu Usaid menjawab, “Fulan”. Rasulullah bersabda, “Jangan beri nama itu, tetapi namailah Al-Mundzir”.”

Disebutkan dalam Shahīh Muslim, dari hadits Sulaimān bin Al-Mughārah, dari Tsābit, dari Anas, dia berkata, Rasulullah Shallallāhu `Alaihi wa Sallam bersabda,

“Anakku lahir tadi malam, lalu aku namai dengan nama leluhurku, Ibrahim.”

Ahmad dan para penyusun kitab Sunan meriwayatkan dari Samrah radhiyallāhu `anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallāhu `Alaihi wa Sallam bersabda,

“Setiap anak yang lahir itu tergadai dengan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya, diberi nama dan dicukur rambutnya.” Tirmidzī berkata, “Ini hadits hasan sahih.

Wabillāhittaufīq, wa Shallallāhu `alā Nabiyyinā Muhammad wa Ālihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'