Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

ibnu shaid

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Ibnu Shaid

Pertanyaan

Bagaimana hukum tentang Ibnu Shaid, apakah dia adalah al-Masih Dajjal? Mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberitahukan apakah dia al-Masih Dajjal atau bukan?

Jawaban

Abdullah bin Shayyad muncul pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendiamkan masalah Ibnu Shayyad sampai jelas baginya di kemudian hari bahwa dia bukanlah Dajjal, akan tetapi dia dari golongan dukun. Nabi Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam berkata kepadanya,

لقد خبأت لك خبأ قال: الدخ، وكان خبأ له سورة الدخان. فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: اخسأ فلن تعدو قدرك

“ku menyembunyikan sesuatu untukmu?” Iya menjawab: “ad-Dukh (asap/kabut).” Ketika itu beliau menyembunyikan surat ad-Dukhan. Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Diam kamu! Kamu sekali-kali tidak akan melampaui kemampuanmu.”

Maksudnya: Kamu adalah saudara para dukun. Para dukun tersebut, salah seorang dari mereka memiliki teman setia dari setan yang memberikan informasi tentang banyak hal-hal gaib dari hasil mereka mencuri dengar.

Mereka mencampuradukkan kebenaran dengan kebohongan sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan yang lainnya bahwa Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

إن الملائكة تنزل في العنان وهو السحاب، فتذكر الأمر قضي في السماء، فتسترق الشياطين السمع، فتوحيه إلى الكهان فيكذبون معها مائة كذبة من عند أنفسهم

“Sesungguhnya malaikat turun di kolong langit yaitu awan. Kemudian ia menyebutkan perkara yang telah diputuskan di langit. Maka setan mencuri dengar (berita itu) kemudian ia bisikkan kepada para dukun. Kemudian mereka (para dukun) mencampur berita itu dengan seratus kebohongan dari diri mereka sendiri.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'
Sumber Tulisan:
Ibnu Shaid