Apabila ingatan kakek Anda masih ada meskipun hanya pada waktu-waktu tertentu, maka dia wajib untuk menunaikan shalat sesuai kemampuan. Ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun: 16)
Dan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
“Apabila aku perintahkan kalian untuk melakukan suatu perkara, maka laksanakanlah semampu kalian.”
Anda wajib membersihkan kakek Anda dengan air. Apabila dia tidak mampu, maka dia bertayamum. Apabila itu juga tidak mampu, maka dia boleh shalat tanpa wudhu dan tayamum. Semestinya dia shalat dengan berdiri.
Namun apabila tidak mampu, maka dia boleh duduk. Apabila tidak mampu, maka hendaklah dia shalat sambil berbaring miring. Apabila tidak sanggup, maka hendaklah salat sambil terlentang. Ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun: 16)
Dan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
“Shalatlah kamu sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu, maka sambil duduk. Jika tidak mampu, maka dengan berbaring.”
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahih-nya. Ada tambahan dalam sebuah riwayat hadits Nasa’i,
“Jika tidak bisa, maka salatlah sambil terlentang.”
Adapun saat hilang akalnya, maka dia tidak diwajbkan shalat pada waktunya atau pun qadha.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.