Anda tidak boleh melakukan operasi pengebirian (memotong dua testis). Sebab, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang Utsman bin Mazh`un yang melakukan pengebirian. Atas ujian ini, Anda harus senantiasa bertakwa kepada Allah dan menjauhi tempat yang penuh fitnah. Anda harus selalu merasa diawasi dan senantiasa menjaga kesucian diri. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya” (QS. An-Nuur: 33)
Anda juga harus memperbanyak doa dan berusaha bermunajat kepada Allah pada waktu mustajab (mudah dikabulkan), mudah-mudahan Allah memberi rezeki berupa istri salehah kepada Anda. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku” (QS. Al-Baqarah: 186)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mu’min: 60)
Ada pula ayat yang berbunyi,
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan” (QS. An-Naml: 62)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah melantunkan sebuah doa,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar diberikan petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kecukupan harta.”
Dalam salah satu riwayat, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu `Alaihi wa sallam bersabda,
“Doa salah satu di antara kalian akan senantiasa dikabulkan, asalkan dia tidak tergesa-gesa, yaitu dengan mengatakan, ‘aku sudah berdoa namun tidak juga dikabulkan.”
Dalam kitab Sunan Tirmidzi dan lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Setiap muslim yang berdoa kepada Allah di muka bumi ini dengan sebuah harapan, maka sungguh Allah akan mengabulkan (sesuai doanya), atau menggantinya dengan keselamatan dari keburukan yang memiliki nilai setara dengan doanya itu. Asalkan dia tidak berdoa untuk berbuat dosa, atau untuk memutuskan silaturahim.” Kemudian seorang lelaki berkata, “Jika demikian, maka kita perbanyak (doa) saja.” Beliau pun bersabda, “(Dengan begitu) Allah akan memberi lebih banyak lagi.” Menurut Tirmidzi, kualitas hadist ini adalah hasan sahih.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.