Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Sahihnya dan Tirmidzi dalam kitab Sunannya dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Segeralah beramal saleh sebelum rangkaian fitnah datang seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seseorang dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seseorang dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan kenikmatan duniawi.” Dan at-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih.
Hadits ini disebutkan oleh para ulama dalam bab fitnah-fitnah, yaitu peristiwa yang akan terjadi kepada umat (Islam) ini berupa perselisihan, kekacauan, pembunuhan, dan penghalalan hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan rasul-Nya. Maksud dari sabda Nabi,
“Di pagi hari seseorang dalam keadaan mukmin, lalu di sore harinya ia menjadi kafir.”
Sampai dengan sabda beliau,
“Ia rela menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia.”
Yaitu apa yang telah dijelaskan oleh al-Hasan rahimahullah, sebagaimana dalam Sunan at-Tirmidzi, dia berkata: “Pada pagi hari seseorang mengharamkan darah saudaranya, kehormatannya dan hartanya, lalu pada sore harinya dia menghalalkannya. Dan pada sore hari dia mengharamkan darah saudaranya, kehormatannya dan hartanya, lalu pagi harinya dia menghalalkannya”.
Jalan keluar dari fitnah-fitnah itu adalah dengan kembali kepada Allah dan menjauhi kelompok-kelompok yang saling berseteru, dengan cara tetap berada di rumahnya atau pindah ke tempat lain dengan membawa kambingnya jika mempunyai kambing, atau pindah ke kebunnya jika memiliki kebun. Al-Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu `anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Akan datang suatu masa, harta orang muslim yang paling berharga adalah kambing (biri-biri) yang digembalakan di puncak-puncak bukit dan di tempat-tempat air hujan berkumpul (lembah-lembah). Dia menghindarkan agamanya dari fitnah (bencana).”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.