Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

ganti kelamin dari lelaki ke perempuan atau sebaliknya

2 tahun yang lalu
baca 5 menit
Ganti Kelamin Dari Lelaki Ke Perempuan Atau Sebaliknya

Pertanyaan

Apakah menurut Islam saya boleh melakukan operasi untuk mengganti kelamin saya dari lelaki menjadi perempuan? Saya terlahir laki-laki. Secara fisik, hingga saat ini saya adalah lelaki. Saya tumbuh di masyarakat Eropa yang memiliki nilai-nilai yang sangat saya benci dan saya jijik dengannya. Sejak sekitar empat tahun lalu, saya mulai meminta kepada Allah di dalam salat harian saya. Dan baru sekarang saya sampai pada fase yang membuat saya dapat bertanya kepada seorang ulama seperti Anda tentang apa yang saya hadapi ini. Semoga Allah memberi taufik kepada saya dengan kebijaksanaan dan ilmu Anda untuk menjawab pertanyaan saya. Pertanyaan saya ini muncul dari perasaan-perasaan aneh yang menyergap saya sejak kecil, yaitu saya tidak suka dengan peran sebagai seorang lelaki dan saya menganggap diri saya seorang perempuan. Saat ini perasaan saya lebih rumit lagi. Walaupun secara alami saya adalah seorang lelaki dan saya dapat melakukan peran sebagai lelaki dengan sempurna, namun secara fisiologis saya membawa sifat-sifat feminin. Saya merasa lebih cenderung dan lebih tertarik kepada lelaki, baik secara perasaan maupun secara seksual, walaupun saya tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan siapapun. Saya juga merasa bahwa sepatutnya saya menjadi seorang perempuan. Akan tetapi saya tidak mampu mengungkapkan sifat feminin saya karena fisik saya adalah fisik lelaki. Oleh karena itu, saya yakin bahwa operasi kelamin akan membantu saya dalam mengatasi kondisi saya. Akan tetapi saya tidak akan melakukan operasi ini apabila tidak dibolehkan di dalam Islam. Oleh karena itu saya bertanya kepada Anda agar Anda menjawab pertanyaan saya ini. Saya sendiri merasa yakin tidak ada orang yang menanyakan masalah ini kepada Anda sebelumnya. Akan tetapi saya mohon Anda sudi untuk memberi jawaban dan memberi arahan kepada saya walaupun rumitnya masalah ini. Dan bagaimanapun saya adalah seorang Muslim, baik saya lelaki maupun perempuan. Saya juga memohon kepada Allah untuk menjaga saya agar tetap menjadi seorang Muslim untuk selamanya. Dan saya tutup surat saya ini dengan harapan akan menerima jawaban Anda. Semoga Allah memberi pahala kepada Anda atas amal yang Anda lakukan. Wassalamu'alaikum.

Jawaban

Pertama: Allah Ta’ala berfirman,

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki(49) Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy-Syuraa: 48-50)

Maka seorang Muslim harus rida dengan penciptaan dan takdir Allah. Apabila kondisi Anda seperti yang Anda sebutkan bahwa Anda yakin dengan kelelakian Anda dan Anda dapat melakukan peran sebagai lelaki dengan sempurna, walaupun Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan siapapun, maka Anda harus menjaga kelelakian Anda, rida dengan keistimewaan dan kelebihan yang dipilihkan Allah untuk Anda, dan memuji-Nya karena telah menciptakan Anda sebagai seorang lelaki. Karena lelaki lebih baik dari perempuan, lebih tinggi derajatnya dan lebih mampu untuk berkhidmat kepada agama dan manusia secara umum dibandingkan perempuan. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“aum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisaa’: 34) Ayat al-Quran.

Juga apa yang disebutkan Allah Ta’ala dalam kisah istri Imran yang bernazar kepada Allah untuk menjadikan anak yang dikandungnya berkhidmat kepada agama-Nya dan mengurus Baitullah, serta teks-teks lainnya. Realita kehidupan di sejumlah negara yang fitrahnya belum hilang merupakan dalil alami yang nyata di samping dalil-dalil dari al-Quran dan as-Sunnah tentang keutamaan lelaki dibandingkan perempuan.

Kedua: Apabila kelelakian Anda benar-benar terbukti dan nyata, maka melakukan operasi untuk mengubah status Anda menjadi perempuan -seperti dalam dugaan Anda- adalah menggubah penciptaan Allah dan merupakan bentuk ketidaksukaan Anda terhadap pilihan Allah untuk Anda. Hal ini seandainya operasi tersebut berhasil dan membuat Anda berubah menjadi seorang perempuan.

Namun ini tidak mungkin akan terjadi karena masing-masing dari lelaki dan perempuan memiliki perangkat alami tersendiri dan tidak ada seorang pun yang dapat membuatnya dan memberikan karakteristik tersendiri selain Allah Ta’ala. Perangkat tersebut bukan sekedar penis untuk lelaki dan vagina untuk perempuan. Akan tetapi lelaki memiliki perangkat yang lengkap, selaras dan saling melengkapi yang terdiri dari dua testis dan yang lainnya.

Dan semua bagian tubuhnya mempunyai tugas dan spesialis tersendiri, seperti rasa, sekresi khusus dan sejenisnya. Demikian juga dengan perempuan, dia memiliki rahim dan berbagai anggota tubuh yang selaras dengannya. Dan masing-masing memiliki tugas tersendiri, seperti rasa, sekresi khusus dan sejenisnya. Antara seluruh anggota tubuh tersebut saling terkait dan saling merespon.

Penetapan, penciptaan, pengaturan, penggantian dan pelangsungan salah satu dari semua itu bukan di tangan makhluk, akan tetapi merupakan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu, Maha Bijaksana, Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

Dengan demikian, operasi yang ingin Anda lakukan adalah salah satu bentuk tindakan yang sia-sia dan usaha yang tidak membawa manfaat sama sekali. Bisa jadi operasi tersebut membahayakan diri Anda, bahkan lebih dari itu akan mengakibatkan kematian.

Sehingga, minimal yang terjadi adalah hilangnya apa yang telah Allah berikan kepada Anda sedangkan Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan. Sedangkan problem kejiwaan yang ingin Anda hilangkan dari diri Anda tidak juga hilang dengan operasi tersebut.

Ketiga: Jika kelelakian Anda tidak benar-benar positif, melainkan hanya dugaan Anda bahwa Anda adalah seorang lelaki karena Anda melihat di badan Anda terdapat bentuk lelaki, di samping sifat-sifat yang Anda lihat pada diri Anda, yaitu bahwa Anda membawa sifat-sifat feminin, secara perasaan lebih cenderung kepada lelaki dan secara seksual lebih tertarik kepada mereka, maka tahanlah sebentar dan jangan terburu-buru melakukan operasi yang telah Anda sebutkan.

Namun berkonsultasilah kepada para dokter spesialis. Jika mereka telah memastikan bahwa Anda adalah lelaki secara penampilan saja, namun hakikat diri Anda adalah perempuan, maka serahkan diri Anda pada mereka agar mereka menyingkap hakikat keperempuanan Anda dengan melakukan operasi. Dan ini bukan mengubah Anda dari lelaki menjadi perempuan, karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk itu.

Namun yang mereka lakukan tidak lain hanyalah menampakkan hakikat Anda yang sebenarnya, serta menghilangkan ketidakjelasaan yang tampak pada fisik Anda dan pada karakter yang ada di dalam diri Anda. Jika para dokter spesialis tidak dapat memastikan salah satu dari kedua pilihan di atas, maka jangan Anda nekad untuk melakukan operasi.

Ridalah dengan keputusan Allah, bersabarlah terhadap apa yang menimpa Anda demi mendapatkan rida-Nya dan demi menghindari dampak buruk yang dikhawatirkan akan timbul dari operasi yang dilakukan tanpa adanya pengetahuan yang sesungguhnya terhadap hakekat kondisi Anda. Kembalilah kepada Allah dan berdoalah kepada-Nya untuk menyingkap apa yang ada pada diri Anda dan memecahkan problem psikologis Anda, karena sesungguhnya di tangan-Nya semua kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'