Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

doa yang tidak disyariatkan

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Doa Yang Tidak Disyariatkan

Pertanyaan

Di bawah ini kami sertakan selembar kertas bertuliskan "Doa" yang disebarkan sebagian orang. Saya berharap Anda menelaah isi kertas itu dan memberikan penjelasan apakah doa semacam itu sah atau tidak sah. Semoga Allah melindungi Anda. Pintu kami adalah Bismillah (dengan menyebut nama Allah), dinding kami adalah Tabaraka (Mahasuci Engkau), atap kami adalah Yaasiin, yang mencukupi kami adalah Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad, yang menjadi pelindung kami adalah Haa Miim `Ain Siin Qaaf. Cukuplah Allah bagimu (sebagai pemelihara) dari mereka dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Penutup 'Arsy dibukakan untuk kami, mata (kekuasaan) Allah melihat (mengawasi) kami, berkat kekuatan Allah yang tidak terbatas bagi kami. Allah mengepung mereka dari belakang mereka, bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur'an yang mulia. Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa, tidak ada yang menyerupai-Nya, Jangan biarkan ada orang yang menguasai kami, jangan biarkan kami butuh kepada seseorang, dan cukupkan kami hanya dengan Allah. Dengan keutamaan (berkah) Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Qul Huwallaahu Ahad (Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa). Ya Allah, cukupkanlah aku dari apa yang aku perlukan, baik dalam perkara dunia maupun agama. Mahasuci Allah yang kekal untuk selama-lamanya, Mahasuci Allah, Dzat Yang Maha Esa, Mahasuci Allah yang Maha Esa dan menjadi tempat bergantung segala sesuatu, Mahasuci Allah yang tidak memiliki istri maupun anak, Mahasuci Allah yang telah mengangkat (meninggikan) langit tanpa menggunakan tiang. Mahasuci Allah yang telah menghamparkan bumi di atas air hingga menjadi beku (keras), Mahasuci Allah yang telah menciptakan makhluk yang dapat dihitung jumlahnya, Mahasuci Allah yang telah membagi rezeki tanpa melupakan seorang pun. Mahasuci Allah yang tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak memiliki sekutu sama sekali. Jangan biarkan kami menjadi orang yang membutuhkan seseorang dan jangan biarkan ada orang yang menguasai kami. Dengan keutamaan (berkah) Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), katakanlah: Dialah Allah, Dzat Yang Maha Esa.

Jawaban

Dengan redaksinya yang demikian, doa tersebut tidak disyariatkan. Redaksi doa seperti itu tidak ada dasarnya dan tidak seharusnya digunakan untuk berdoa. karena doa seperti itu tidak ada dalilnya, baik dari Al-Qur’an maupun sunah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Di samping itu, doa tersebut mengandung hal-hal yang dilarang dan bertentangan dengan akidah. Contohnya adalah ucapan: Pintu kami adalah Bismillah (dengan menyebut nama Allah), dinding kami adalah Tabaraka (Mahasuci Engkau), atap kami adalah Yaasiin, yang mencukupi kami adalah Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad, yang melindungi kami adalah Haa Miim `Ain Siin Qaaf … Penutup ‘Arsy dibukakan untuk kami.

Berdoa seharusnya menggunakan doa-doa yang disyariatkan dan bersumber dari Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang telah disebutkan ulama-ulama salaf dalam kitab-kitab mereka.

Misalnya, kitab “Al-Adzkaar” karya Nawawi Rahimahullah, “al-Wabil al-Shayyib” karya Ibnu al-Qayyim Rahimahullah, dan kitab “Tuhfatul Akhyaar” karya Syaikh Abdul Aziz bin Baz – semoga Allah senantiasa menjaganya.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'