Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

doa istikharah

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Doa Istikharah

Pertanyaan

Dalam surat ini saya mengajukan pertanyaan yang membingungkan saya kepada Anda. Saya mengharapkan agar Anda berkenan memberikan penjelasan kepada saya, yaitu berkaitan dengan doa istikharah. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma, ia berkata,
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعلمنا الاستخارة.. ثم ليقل: اللهم إني أستخيرك بعلمك، وأستقدرك بقدرتك، وأسألك من فضلك العظيم، فإنك تقدر ولا أقدر، وتعلم ولا أعلم وأنت علام الغيوب، اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر... وأقدر لي الخير حيث كان ثم رضني به
" Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam mengajari kami istikharah (meminta kepada Allah agar diberi pilihan yang terbaik) ... kemudian berdoalah, "Ya Allah, aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu. Aku memohon karunia-Mu yang Agung. Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak memiliki kekuasaan. Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak tidak mengetahui. Engkau Maha Mengetahui hal gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa hal ini ... maka takdirkanlah untukku hal baik saja di manapun. Jadikanlah aku rida dengan ketetapan-Mu itu." Yang membingungkan saya adalah lafal (Ya Allah Tuhanku, jika Engkau mengetahui), padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui segala urusan sekarang, di masa lalu, dan yang akan datang. Lafal tersebut berbunyi (jika Engkau mengetahui), artinya 'menganggap/mengira' dan lafal ini bermakna bahwa (pengetahuan Allah) terbatas sehingga seolah-olah kita menafikan ilmu Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Jawaban

Radaksi hadits tentang istikharah berbunyi,

اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خـير لي في ديني ومعاشي

“Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, agamaku, kehidupanku.”

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah mengetahui dan Maha meliputi segala-segalanya. Seorang hamba tidak mempunyai sedikit pun dari ilmu tersebut, kecuali sesuai dengan apa yang diajarkan dan diberikan oleh Allah kepadanya. Ungkapan dari doa tersebut tidak boleh dipahami sebagai pengingkaran atau penyangsian ilmu dari Allah. Maha suci Allah dari anggapan tersebut.

Allah Maha Mengetahui hakikat pilihan yang diminta oleh seorang hamba sebelum dan sesudah dia diciptakan dan mengetahui tempat kembalinya nanti. Makna dari doa tersebut adalah: Apabila perkara ini di dalam ilmu Engkau sebelumnya adalah baik untuk saya .. dan seterusnya atau perkara ini buruk bagi saya. Perkara inilah yang tidak diketahui oleh hamba yang memohon agar diberikan pilihan terbaik untuk dirinya, tetapi hal itu diketahui oleh Allah Subhanahu.

Seorang hamba harus meminta kepada Allah agar Dia memberikan ilham kepadanya dan memberinya taufik menuju kebaikan serta melindungi dirinya dan menjauhkan kejahatan dari dirinya. Hal itu tidak diketahui kecuali oleh Allah. Oleh karena itu, seyogyanya Anda menghindari pikiran tersebut yang mungkin dapat merusak akidah Anda dan mempengaruhi agama Anda.

Hendaklah Anda berbaik sangka kepada Allah karena sesungguhnya Allah berada pada persangkaan hamba-Nya. Anda juga harus bertanya kepada para ulama yang ilmu pengetahuan mereka terpercaya tentang urusan agama yang Anda bingungkan.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'
Sumber Tulisan:
Doa Istikharah