Membaca doa istiftah (pembukaan) shalat sebelum takbiratul ihram, dan bentuk kalimatnya, "Wajjahtu wajhiya li-lladzi fathara as-samaawati wa al-ardh.... dst (Saya hadapkan wajahku kepada Allah Yang menciptakan langit dan bumi...), hingga akhir doa.
Kemudian ia mengucapkan, "Nawaytu ushallii - misalnya - shalaat al-maghribi tsalaatsa raka`aatin li-llaahi ta`aala, imaaman, atau munfaridan, atau mu`tamman" (Saya berniat shalat Magrib tiga rakaat karena Allah Ta'ala, sebagai imam, atau sendirian, atau sebagai makmum). setelah itu ia membaca basmalah dengan suara nyaring.
Doa istiftah dibaca setelah takbiratul ihram, dan sebelum isti’adzah, basmalah, dan istiftah. Bacaannya sesuai dengan yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, dan itu terkenal di dalam kitab-kitab hadits sahih.
Niat tidak boleh diucapkan, karena niat dilakukan dalam hati, sedangkan mengucapkannya adalah bid`ah, karena tidak ada riwayat tentang hal itu dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu `anhum.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam