Al-Quran al-Karim merupakan kalamullah (firman Allah) yang hakiki, yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam, untuk menunjukkan manusia ke jalan Allah Subhanahu wa Ta`ala. Allah Ta`ala berfirman,
“Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 1)
Al-Quran merupakan ilmu Allah yang dikaruniakan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan diajarkan kepada mereka, sebagaimana dalam firman Allah Jalla wa `Ala menurut salah satu versi penafsiran,
“Tetapi Allah mengakui Al-Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya” (QS. An-Nisa’: 66)
Maksudnya, Al-Quran memuat ilmu-ilmu Ilahiyah, hukum-hukum syariat, dan kabar-kabar gaib, yang merupakan bagian ilmu Allah Ta`ala yang diajarkan kepada hamba-hamba-Nya.
Atas dasar ini, tidak boleh memasukkan Al-Quran al-Karim sebagai bagian dari Humaniora, karena memberi kesan seolah Al-Quran adalah buatan manusia dan penyejajaran Al-Quran dengan ilmu-ilmu karya penduduk dunia.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.