Ketika rukuk, Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam meluruskan punggung beliau dan meletakkan kedua telapak tangan beliau di kedua lutut beliau. Dan setelah salam beliau selalu beristighfar tiga kali dan mengucapkan
“Ya Allah, Engkaulah keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan. Maha Agung Engkau wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
kemudian beliau menghadap kepada jamaah dan mengucapkan
“Laa ilaaha illallahu wahdah, laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa `alaa kulli syai’in qadiir, laa haula wa laa quwwata illa billah, laa ilaaha illallahu, wa laa na`budu illaa iyyaah, lahun-ni`mah wa lahul-fadhl wa lahuts-tsanaa’ al-hasan, laa ilaaha illallahu mukhlishiina lahud-diin walau karihal-kaafiruun. Allahumma laa maani`a limaa a`thaita wa laa mu`thii limaa maana`ta walaa yanfa`u dzal-jaddi minkal-jaddu (Tiada tuhan selain Allah. Dialah satu-satunya, hanya milik-Nya kerajaan dan hanya bagi-Nya segalal pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Kami tidak menyembah selain Dia. Milik-Nya semua nikmat dan keutamaan, dan baginya pujian yang baik. Tiada tuhan selain Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci. Ya Allah, tidak ada penghalang bagi apa yang Engkau berikan dan tidak ada pemberi bagi apa yang Engkau halangi dan kekayaan yang dimiliki seseorang tidaklah berguna di sisi-Mu “
Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada para sahabat untuk bertasbih sebanyak 33 kali, mengucapkan takbir sebanyak 33 kali, dan mengucapkan hamdalah sebanyak 33 kali.
Kemudian pada hitungan keseratus mengucapkan “Laa ilaaha illallahu wahdah, laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa `alaa kulli syai’in qadiir (Tiada tuhan selain Allah, Dialah satu-satunya, tidak sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya semua kerajaan. Hanya bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).”
Selanjutnya, membaca Ayat Kursi, surat al-Ikhlash, surat al-‘Alaq dan surat an-Naas setelah selesai dari setiap shalat. Disunnahkan untuk membaca surat-surat ini sebanyak tiga kali setelah shalat Subuh dan shalat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadits shahih dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam tentang hal tersebut.
Di samping itu, setelah shalat Subuh dan shalat Maghrib, selain membaca zikir-zikir yang telah disebutkan tadi, juga dianjurkan untuk membaca “Laa ilaaha illallahu wahdah, laa syariika lah lahul-mulku wa lahul-hamdu, yuhyi wa yumiit, wa huwa `alaa kulli syai’in qadiir (Tiada tuhan selain Allah, Dialah satu-satunya Tuhan. Miliknyalah semua kerajaan dan baginya seluruh pujian. Dia yang Menghidupkan dan Dia yang Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)”, sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadits shahih dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.