Maksud dari firman Allah Ta’ala,
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah.” (QS. An-Nahl: 1)
Yakni telah dekat waktu terjadinya kiamat tetapi dipakai bentuk fi`il madhi agar makna “akan terjadi” menjadi seakan-akan “sudah terjadi” dan dekatnya kedatangan kiamat tersebut juga telah dijelaskan oleh Allah Jalla wa `Ala dalam beberapa ayat lain, seperti firman Allah Ta`ala,
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al-Anbiya’: 1)
Dan juga firman-Nya,
“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qamar: 1)
Pengungkapan (makna) masa depan menggunakan bentuk fi`il madhi (kata kerja lampau) dengan makna “akan terjadi” banyak terdapat dalam al-Quran. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. Az-Zumar: 68)
Ayat al-Quran, dan firman-Nya,
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka.” (QS. Al-A’raf: 44)
Ayat al-Quran, dan firman-Nya,
“Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.(69) Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.(70) Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan.” (QS. Az-Zumar: 69-71)
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.