Maksud sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam,
“Yang boleh mengimami suatu kaum adalah orang yang bacaannya atas Kitab Allah (Al-Qur’an) paling mahir” dan seterusnya adalah: Yang bacaannya paling baik dan tartil. Dia juga adalah orang yang paling banyak memiliki hafalan Al-Qur’an.
Oleh karena itu, orang yang bagus dalam melantunkan Al-Qur’an, mampu membaca tartil, dan hafalannya banyak, maka dia lebih berhak menjadi imam dibandingkan orang lain dengan kemampuan di bawahnya, apalagi jika dia memahami fikih shalat.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.