Doa adalah ibadah dan Allah telah memerintahkan agar berdoa kepada-Nya. Dia Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mu’min: 60)
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Doa dapat meringankan, menolak atau bahkan dapat menolak hal yang lebih besar daripada musibah itu sendiri. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda,
“Hanya doa yang dapat mengubah takdir.”
Apabila terjadi, maka bencana dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Apabila ditimpa suatu musibah, hendaklah seorang muslim bersabar, ikhlas mengharapkan pahala dari Allah ‘Azza wa Jalla, dan tidak berkeluh kesah terhadap qadha dan qadar.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.