Pertanyaan: Apa hukum menggerakkan telunjuk dalam tasyahud dari permulaan sampai akhir?
Jawaban: Menggerakkan telunjuk dikerjakan pada saat berdoa’,bukan pada semua tasyahud. Apabila berdoa’ maka jari telunjuk digerakkan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits.”Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menggerakkannya saat berdo’a”1). Maksud dari hal ini yaitu bahwasannya orang yang berdo’a itu sedang berdo’a/memohon kepada Allah Azza wa Jalla dan Allah itu berada di langit sebagaimana firman-Nya:
أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاء أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ. أَمْ أَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاء أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ (16-17) سورة الملك.
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (QS. Al-Mulk: 16-17).
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):Tidakkah kalian percaya kepadaku padahal aku adalah kepercayaan Dzat yang berada di langit”2). Jadi Allah Azza wa Jalla berada di langit atau ditempat yang tinggi di atas segala sesuatu. Jika anda berdo’a kepada Allah maka anda sedang menunjuk kea rah yang tinggi.
Oleh karena itu telah jelas riwayat dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang berkhutbah di hadapan manusia saat haji Wada’ dan bersabda:”Bukankah sudah saya sampaikan?” Mereka menjawab:”Benar”. Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tangannya ke langit, kemudian mengarahkannya ke arah manusia seraya bersabda:”Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah (sebanyak tiga kali)”3).
Hal ini menunjukkan bahwa Allah Azza wa Jalla berada di atas segala sesuatu. Ini adalah perkara yang jelas baik secara naluri, akal, indera pendengaran, dan ijma’. Untuk itu setiap kali anda berdo’a maka anda menggerakkan jari telunjuk kea rah langit, sedangkan selain itu biarkan saja jari telunjuk itu diam.
Berikut adalah tempat berdo’a ketika tasyahud:
*) Ketika Membaca:
لسلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته
السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
Semoga keselamatan terlimpah kepadamu wahai Nabi dan rahmat Allah serta berkah-Nya
Semoga keselamatan bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang Sholih
*) Ketika Membaca:
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد
اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد
Ya Allah, berilah sholawat atas Muhammad dan keluarganya
Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya
*) Ketika Membaca:
أعوذ بالله من عذاب جهنم
ومن عذاب القبر
ومن فتنة المحيا والممات
ومن فتنة المسيح الدجال
Aku berlindung kepada Allah dari azab Jahannam,
Dari siksa kubur,
Dari fitnah saat hidup dan mati,
Dari fitnah Masih Ad-Dajjal
Pada kedelapan tempat inilah manusia menggerakkan jarinya kea rah langit. Juga jika berdo’a dengan do’a lainnya maka hendaklah ia menggerakkan jarinya, karena kaidahnya hendaknya menggerakkan jari saat berdo’a.
Sumber: Majmu’ Fatawa Arkanil Islam, soal no. 254.
Catatan Kaki:
1) Fathu Robbani 3/147. Dikatakan sanadnya jayyid (bagus/baik, pent).
2) HR. Bukhori 4351; Muslim 1064.
3) HR. Muslim 1218.