Darussalaf
Darussalaf oleh Admin

serangan media informasi

12 tahun yang lalu
baca 6 menit

Memang demikianlah fenomena yang kita saksikan. Kebanyakan remaja, khususnya muslimah termakan oleh berbagai bujuk rayu yang disajikan oleh media-media tersebut. Kalau kita tengok aktivitas para remaja, diantara mereka ada yang betah duduk berjam-jam demi menghabiskan sebuah novel percintaan. Atau diantara mereka ada yang sibuk mengejar gosip-gosip terbaru tentang artis idolanya. Ada juga yang suka menanti koran harian atau majalah untuk melihat ramalan bintang yang katanya bisa meramal nasib seseorang, baik atau buruk. Subhanallah. Bahkan ada yang kecanduan koran atau buku-buku yang berbahaya seperti filsafat dan ilmu kalam. Diantaranya juga ada orang yang betah nongkrong di depan layar televisi, asyik menikmati racun-racun yang ditebarkan oleh tayangan tersebut.

BAHAYA YANG MENGANCAM
Bila keadaan remaja muslim atau muslimah seperti ini, maka dapat kita bayangkan dan kita lihat sendiri bahaya yang terjadi. Kenyataan yang dapat kita saksikan adalah kecenderungan mereka untuk mengangkat tokoh idola seperti artis penyanyi atau bintang film. Akibatnya gaya hidup sang idolapun tercermin dalam gaya hidupnya, seperti pergaulan bebas, pakaian terbuka, hura-hura, dan pamer perhiasan. Dan akibat dari pergaulan bebas adalah perzinaan, selanjutnya akan diikuti oleh kerusakan¬-kerusakan yang lain. Trend mencari popularitaspun ikut merasuki pemikiran sang remaja, akhirnya mereka berlomba-lomba untuk menjadi pemenang cover girl atau cover boy (gambar sampul depan majalah) Menurutnya suatu kebanggaan bila wajahnya jadi bahan tontonan dan pujian. Subhanallah !
Disamping bahaya tersebut, berapa barryak mereka harus menghabiskan waktu dengan sia-sia, sementara itu banyak pula kewajiban-kewajiban yang terbengkalai. Sempatkah mereka memikirkan ibadahnya, padahal mereka mengaku beragama Islam ?!
Sholeh bin Muqbil Al-Ushaimi mengatakan bahwa kecintaan kepada koran dan majalah dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kebaikan. Bila ia berpikir menghafal Al-Qur’an atau membaca kitab, ia tidak memiliki waktu. Kecintaannya membaca koran atau majalah menyita semua waktunya untuk membaca yang lebih bermanfaat. Bahkan hingga ada yang kuat membaca tiga ratus halaman majalah dan koran setiap harinya, tapi tidak mampu membaca satu ayat saja dari Al-Qur’an, apalagi membaca kitab atau risalah kecil.
Demikian sebagian fenomena yang kita lihat, AI¬Qur’an seolah-olah jadi barang antik yang dimusiumkan, disimpan ditempat yang paling indah tapi hanya jadi pajangan. Akhirnya kebodohan yang muncul kepermukaan. Subhanallah !

KEWAJIBAN YANG TERLALAIKAN
Para remaja muslim dan muslimah memang harus menyadari akan bahaya yang mengancam tersebut. Bila tidak, ia akan terus terseret dalam kebodohan, kegelapan, dan dapat membawa pada kebinasaan di dunia dan akhirat. Kewajiban yang sering dilalaikan oleh remaja muslim dan muslimah adalah menuntut ilmu syar’i. Kebanyakan mereka phobi bila mendengar kata “agama” penuh aturan ini dan itu. Hal ini karena mereka lebih senang hidup”semau gue” tanpa ikatan apapun. Jelas ini adalah pikiran yang harus diluruskan, karena dengan tuntunan syariat Islam, seseorang dapat selamat dunia dan akhiratnya.
Ketahuilah wahai para remaja bahwa Islam telah menetapkan tuntunan hidup manusia dalam Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam.
Bila kita berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam, sebagaimana yang dipakai oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam dan para shahabatnya maka kita tidak akan tersesat. Ini sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam:

“Aku tinggalkan untuk kalian, yang jika kalian berpegang teguh dengannya, kalian tidak akan sesat yaitu Kitabullah dan Sunnahku “. (HR. Malik dan Hakim)
Setiap diri kita tentu mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Untuk itu kita harus menyadari bahwa segala kesenangan dunia yang melalaikan hanyalah fatamorgana, itulah kesenangan yang memperdayakan. Allah Ta’ala berfirman :

“Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali Imron:185)
Sudah saatnya kita semua mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan akhirat. Diantaranya adalah dengan mempelajari ilmu dien ini. Karena dengan ilmulah seseorang dapat mengetahui mana a¬l-haq dan mana al-batil. Dan hanya orang-orang yang berilmulah yang mengetahui bahwa apa yang datang dari Allah itulah al-haq, sebagaiman firman-Nya :

“Dan orang-orang yang diberi ilmu berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji “. (QS. Saba: 6).
Islam juga telah mewajibkan setiap muslim atau muslimah yang mukallaf (aqil dan baligh) untuk menuntut ilmu dien, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda:
Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim “.(HR. An-Nasa’i, hadits Hasan)
Dengan ilmu seseorang akan berjalan diatas jalan yang terang. la akan mengetahui bagaimana ia harus beribadah kepada Allah, bagaimana syariat Islam, apa yang halal dan yang haram. Dengan ilmu pula dapat tersinari hati seseorang dengan cahaya keimanan, karena ilmu adalah obat kebodohan, cahaya yang menyingkap kegelapan hati dan menghasilkan rasa takut pada Allah. Sebagaimana firman Allah :
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah orang¬-orang yang berilmu “. (QS. Faathir : 28)

Setelah kita mengetahui betapa pentingmya ilmu syar’i, maka haruskah kita terus menerus tenggelam dalam bacaan-bacaan atau tontonan sia-sia yang hanya menghabiskan waktu saja ?!. Kini, kita tinggalkan perbuatan sia-sia dan kita mulai raih manfaat dengan mengkaji Al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam, kitab-¬kitab para ulama, hadir di majelis-majelis ilmu, atau mendengarkan kaset-kaset ceramah yang membimbing kita pada jalan yang lurus sebagaimana yang ditempuh oleh salafus sholeh. Jelas ini baik untuk kita dan tidak akan membuang-buang waktu !

MUSLIMAH, PERHATIKANLAH !
Bila muslimah terus-menerus ikut-ikutan menjadi korban berbagai media informasi tersebut, maka segala kerusakan yang kini terjadi akan terus terjadi atau bahkan akan bertambah besar.
Sebagian besar produk yang diperdagangkan dalam berbagai media tersebut menggunakan jasa wanita sebagai pelaris. Gambar-gambar wanita yang terbuka auratnya dan memamerkan kecantikan memenuhi lembaran-lembaran majalah atau koran. Subhanallah, sampai kapan akan kau jual dirimu wahai wanita.
Kini kita buka hati untuk memperhatikan apa yang disabdakan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam. Dari Usamah bin Zaid , beliau bersabda :

“Tiada kutinggalkan sesudahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki dari fitnah perempuan ” (Muttafaq’alaih).
Ingatlah hal ini bahwa fitnah yang paling besar bagi laki-laki adalah wanita. Wahai para wanita yang menjual dirinya, yang tenggelam dalam dunianya. Coba tanya pada dirimu, sudahkah engkau dapatkan ketenangan dengan apa yang engkau lakukan ? Hanya dengan tumpukan rupiah dan popularitas, sudahkah dirimu bahagia ? Bila mau jujur, tentu hati kecilmu menyatakan tidak, sebab dunia telah kau letakkan dihatimu, sehingga engkau tidak pernah puas dengan apa yang sudah kau peroleh. Kalaupun engkau dapatkan kesenangan, itu hanyalah kesenangan dunia yang semu, yang akan hilang seiring menghilangnya ruh dari badan. Anas Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda:

“Yang mengikuti mayit itu tiga : keluarga, harta kekayaan, dan amal perbuatannya. Maka kembali yang dua yaitu keluarga dan kekayaan hartanya dan tinggal satu yang tetap yaitu amal perbuatannya”. (Muttafaq’alaih)
Kini, waspadalah terhadap serangan media informasi tersebut, karena mereka akan merusak dirimu, menyibukkan dirimu dengan amalan sia¬-sia, bahkan menjerumuskanmu pada perbuatan yang Allah haramkan.
Hendaklah kita takut pada Allah karena wanita mempunyai peluang lebih besar untuk menjadi penghuni neraka. Ibnu Abbas dan Imron bin Hushain Radhiyallahu ‘anhum berkata Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam telah bersabda:

“Aku melihat ke surga, maka aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir, dan aku melihat ke neraka, maka aku melihat kebanyakan penghuninya wanita “. (Muttafaq’alaih)
Demikianlah wahai muslimah, sebelum ruh sampai ditenggorokan, pintu taubat masih terbuka untuk kita dan belum ada kata terlambat untuk mulai memperbaiki diri Oleh karena itu kita harus segera mempersiapkan hidup kita untuk akhirat dan tidak terus menerus tenggelam dalam kehidupan yang fana ini. Allahu a’lam.

Ukhtukunna fillah : Ummu.Abdillah binti Mursyid

Oleh:
Admin