NASIHAT DAN FATWA MASALAH GHIBAH(Bag.3)
FATWA-FATWA:
(الجزء رقم : 8، الصفحة رقم: 382)
س : أنا فتاة أكره الغيبة والنميمة , وأكون أحيانا في وسط جماعة يتحدثون عن أحوال الناس , ويدخلون في الغيبة والنميمة , وأنا في نفسي أكره هذا وأمقته , ولكوني شديدة الخجل فإنني لا أستطيع أن أنهاهم عن ذلك , وكذلك لا يوجد مكان حتى أبتعد عنهم , ويعلم الله أنني أتمنى أن يخوضوا في حديث غيره , فهل علي إثم في جلوسي معهم؟ وما الذي يتوجب فعله؟ وفقكم الله لما فيه خير الإسلام والمسلمين .
TANYA: saya seorang pemudi yang tidak suka mengghibah dan mengadu domba, dan kadang-kadang saya berada ditengah-tengah kumpulan orang yang mereka membicarakan tentang keadaan manusia, dan mereka [sudah] masuk dalam ghibah dan adu domba, dan pada diri saya, saya tidak suka dan membenci hal ini,akan tetapi saya sangat malu dan tidak mampu untuk mencegah mereka dari hal tersebut, dan begitu juga tidak ada tempat lain yang saya bisa menjauhi mereka, dan Alloh mengetahui bahwa saya menginginkan supaya berbicara dalam pembicaraan yang lain, maka apakah saya berdosa duduk bersama mereka ? dan apa yang harus dilakukan ? semoga Alloh memberi taufik kepada Anda yang telah memberi kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin.
JAWAB:
ج : عليك إثم في ذلك إلا أن تنكري المنكر , فإن قبلوا منك فالحمد لله , وإلا وجب عليك مفارقتهم , وعدم الجلوس معهم ; لقول الله سبحانه وتعالى :
Dalam hal itu kamu berdosa,kecuali jika kamu mengingkari kemungkaran itu, maka jika mereka menerima nasihatmu alhamdulillah, dan jika tidak, maka wajib bagimu memisahkan diri dari mereka. Karena firman Alloh:
سورة الأنعام الآية 68 وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Artinya: 68. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
Dan firmanNya dalamsurat an-Nisa’:
وقوله عز وجل : سورة النساء الآية 140 وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ
Artinya: 140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka.
Dan Sabda Nabi:
وقول النبي صلى الله عليه وسلم : صحيح مسلم الإيمان (49),سنن الترمذي الفتن (2172),سنن النسائي الإيمان وشرائعه (5008),سنن أبو داود الصلاة (1140),سنن ابن ماجه إقامة الصلاة والسنة فيها (1275),مسند أحمد بن حنبل (3/10). من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، وذلك أضعف الإيمان ، خرجه الإمام مسلم في صحيحه .
Artinya: barang siapa diantara kalian ada yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya [nasihat] dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan demikian itu selemah-lemah keimanan.
والآيات والأحاديث في هذا المعنى كثيرة . والله ولي التوفيق
Dan ayat-ayat dan hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak, wallohu waliyut-taufiq.