Dari Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaliy,
Kepada saudara-saudaranya di jalan Allah, Ahlus Sunnah wal Jamaah dan ahlil hadits di Yaman. Semoga Allah menjaga mereka dari segala kejelekan dan semoga Allah memberi taufiq kepada mereka kepada perkara yang Allah cintai dan ridhai. Dan scmoga Allah menyatukan hati-hati mereka di atas al-haq dan petunjuk.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Adapun sesudah itu,
Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang Ia ambil. Dan milik Allah-lah apa yang Ia beri. Segala sesuatu di sisi-Nya mempunyai batas waktu tertentu. Ini adalah ta’ziyah (rasa bela sungkawa) kami kepada kalian atas meninggalnya pembawa panji As-Sunnah dan Tauhid. Beliau adalah da’i ilallah, seorang mujadid sejati di Negeri Yaman. Pengaruh dakwah beliau terbentang berbagai wilayah di muka bumi.
Aku mengatakan kepada kalian sesuai yang aku yakini bahwa negeri kalian setelah generasi-generasi utama telah mengenal Sunnah dan manhaj Salafus Shaleh dengan berbagai tingkat dalam kejelasan dan kekuatannya. Bersamaan dengan hal itu, aku tidak mengetahui satu bandingan bagi masa ini yang Allah anugerahkan atas kalian dan atas warga Yaman melalui tangan orang yang shaleh, mujahid, orang-orang yang zuhud, wara’ yang meletakkan dunia dan perhiasan-perhiasannya di bawah kedua kakinya.
Allah menyebarkan dakwah yang diberkahi ini di Yaman dan lainnya dengan sebab-sebab ini dan sebab yang lainnya yang hanya diketahui oleh Allah. Maka keluar melalui kedua tangan beliau banyak orang yang menyebarkan Sunnah di sana dan di sini. Kepentingan dunia tidak meresahkan mereka dan tidak ada rasa takut mereka kepada ahli dunia.
Mereka memberikan contoh-contoh yang paling menakjubkan dalam kekokohan di depan keindahan-keindahan bujuk rayu.
Semoga Allah menambah petunjuk, ketaqwaan,dan kekokohan kepada mereka. Sesungguhnya aku dalam sekilas pandang ini berwasiat kepada diriku dan kalian untuk bertaqwa kepada Allah, kokoh di atas Sunnah dan al-haq, terus-menerus dalam mengerahkan kesungguhan dalam berdakwah kepada AlIah dalam cahaya Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, dan manhaj Salaf, serta mengajari manusia dengan kebaikan dan petunjuk, dan bersabar atas yang demikian dan mengharap pahala yang banyak di sisi Allah. Itulah balasan yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memberi petunjuk dan orang-orang mendapat petunjuk.
Aku berwasiat untuk saling bersaudara di jalan Allah, saling mencintai, dan saling berhubungan di jalan Allah, membuang semua yang mempengaruhi dan menghalangi kelangsungan dakwah ini baik berupa perselisihan dan penyebab-penyebabnya, dan memperbaiki apa yang kadang menimpa -semoga Allah tidak mentaqdirkannya- dengan hikmah dan kelembutan.
“Sesungguhnya Allah Maha Lembut. Dia mencintai kelembutan dalam segala sesuatu.”
“Tidaklah pada sesuatu kecuali menghiasinya, dan tidaklah tercabut dari sesuatu kecuali menjadikan buruk.”
Dengan perkara-perkara ini dan yang semisalnya-yang kalian ketahui-dakwah kalian yang haq bisa menjadi kuat, kebaikannya menyebar, manusia mencintainya, menghormatinya dan menghormati pengembannya. Dengan kebalikan dari ini -semoga Allah tidak mentaqdirkannya- dakwah kalian akan menjadi lemah, bentuknya yang bercahaya menjadi buruk, dan musuh-musuhnya menjadi gembira dengan hal itu, lalu menjadikannya sebagai batu loncatan untuk menghalangi manusia darinya, dan memalingkan mereka darinya.
Kalian mengetahui bagaimana Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam memelihara dakwah beliau dari perkara yang memperburuk keindahan dakwah tersebut atau mengurangi kesempurnaan dengan menutup semua jendela yang bisa dilewati musuh-musuh Islam. Maka di dalamnya terdapat suri teladan yang baik. Kami mohon kepada Allah Yang Maha Mulia Rabbul Arsyil Azhim agar tidak memperdengarkan kepada kalian dan kaum muslimin semua kecuali kebaikan dari kalian, dan semoga Allah memalingkan semua keburukan dari kalian dan dari dakwah kalian yang diberkahi. Sesungguhnya Rabb kami Maha Mendengar doa.
Ditulis oleh:
Saudara kalian dan pencinta kalian di jalan Allah
Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali
Pada 1 Jumadil awal 1422 H
*Ta’ziyah ini juga dibacakan ketika Syaikhuna Muqbil bin H Wadi’i Rahimahullah
meninggal di Saudi Arabia-ed