KERUGIAN DI BULAN SUCI, KARENA ACARA DRAMA DAN KOMEDI
Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah pernah memberikan beberapa untaian wejangan,
“Dahulu Nabi ﷺ memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya, tentang datangnya bulan Ramadhan. Lantas beliau bersabda,
أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم مبارك.
“Wahai sekalian manusia! Sungguh telah menaungi kalian bulan yang agung lagi diberkahi.”
Dan beliau menyebutkan kebaikan-kebaikannya, keberkahan-keberkahannya bagi kaum muslimin, dalam khutbah beliau di hari terakhir dari bulan Sya’ban. Dan ini merupakan dasar (dalil) bahwasannya kaum muslimin sepantasnya mereka bergembira akan datangnya bulan Ramadhan. Serta mengucapakan selamat antara sebagian mereka dengan lainnya karena perjumpaan dengan bulan itu. Dan hal itu dikarenakan padanya terdapat kebaikan-kebaikan, berbagai keberkahan, dan amalan-amalan saleh. Malamnya untuk shalat, siangnya untuk berpuasa. Waktu-waktunya untuk tilawah al-Qur’an, tasbih dan tahlil. Itu merupakan bulan agung, bagi siapa saja yang Allah ﷻ karuniakan taufik kepadanya.
Akan tetapi apa yang akan kau katakan kepada orang-orang yang menyelenggarakan berbagai acara yang menyalahi keutamaan bulan ini? Acara-acara lawakan, sandiwara dan komedi. Mereka menyelenggarakannya untuk bulan Ramadhan yang diberkahi. Padahal, pada hakikatnya ini merupakan bentuk perusakan terhadap kehormatan bulan ini! Dan menyibukkan kaum muslimin dan orang yang mengikuti mereka. Bersama mereka, dalam hal hilangnya perhatian terhadap bulan Ramadhan.
Seakan-akan ini (hanyalah) bulan hiburan, permainan dan bersuka ria belaka. Mereka pun menghabiskan siang harinya untuk tidur. Dan malamnya untuk acara-acara komedi, sandiwara, dan lawakan.
Ini merupakan bentuk perampasan bagi mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka. Mereka (pihak penyelenggara) akan memikul dosa-dosanya orang-orang yang telah mereka palingkan dari keutamaan-keutamaan bulan ini, dan orang-orang yang telah mereka sibukkan dengan acara-acara komedi ini.
Yang wajib atas kaum muslimin, hendaknya mereka memanfaatkan bulan ini dan menghadapinya dengan kegembiraan dan penyambutan. Dikarenakan perkara yang ada padanya berupa kebaikan, dilipatgandakannya kebajikan, dihapusnya dosa-dosa. Demikianlah semestinya ia menyambut bulan Ramadhan.
Dan semestinya ia menyibukkan malamnya dan waktu-waktunya dengan amalan ketaatan. Dan seringnya, kesempatan kedua itu tidak akan kembali pada seorang insan. Bisa jadi bulan ini merupakan bulan Ramadhan yang terakhir (baginya -pen). Dikarenakan banyak dari manusia, yang bulan Ramadhan tak kembali pada mereka.
Maka wajib atas kaum muslimin untuk memperhatikan kebaikan dan berbagai keberkahan pada bulan ini. Wajib atas kaum muslimin untuk mengagungkan bulan ini, dikarenakan itu termasuk dari syiar-syiar Allah! Allah ﷻ berfirman,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Demikianlah, barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32) ❞
>Dinukil dari Laman Resmi asy-Syaikh Sholih al-Fauzan hafizhahullah dengan judul ‘al-Isti’daad Listiqbal Syahri Ramadhan al-Mubarak’
>Link Audio: https://bit.ly/3mCEa5u
>Transkrip Audio: https://bit.ly/3a5R6vS
——————————
>Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
> Muroja’ah: Tim Pengoreksi dari Asatidzah
#Puasa #Ramadhan #Hikmah #Nasihat
————————
>JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI: https://t.me/BuletinAlFaidah