Darussalaf
Darussalaf oleh Admin

fatwa – fatwa tentang perhiasan kaum hawa : “tuntunan syari’ah dalam berhias bagi muslimah” (sekapur sirih)

10 tahun yang lalu
baca 8 menit
FATWA – FATWA TENTANG PERHIASAN KAUM HAWA : “Tuntunan Syari’ah Dalam Berhias Bagi Muslimah” (Sekapur Sirih)

FATWA – FATWA

TENTANG PERHIASAN KAUM HAWA

“Tuntunan Syari’ah Dalam Berhias Bagi Muslimah”

 

PENULIS

UMMU SALAMAH AS SALAFIYAH AL ABBASIYYAH

-Hafidzohallohu Ta’ala-

———————————————————-

SEKAPUR SIRIH DARI PENERJEMAH

 

Segala puji bagi Allah sholawat serta salam bagi Nabi kita Muhammad dan keluarganya dan para shohabatnya serta orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai hari kiamat.

Allah ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ

Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita.” (Ali ‘Imran: 14)

Dan Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ

 Artinya: “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (At Taghaabun : 14)

 

Dan Rosululloh bersabda:

« مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً هِىَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ »

Artinya: “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah lebih berbahaya bagi laki-laki dari para wanita.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan beliau juga bersabda:

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ

 Artinya: “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai kholifah di dalamnya maka Dia akan melihat bagaimana kalian beramal, maka berhati-hatilah kalian dari dunia dan berhati-hatilah kalian dari para wanita karena awal fitnah bani israil itu dari wanita.” (Shahih, HR. Muslim)

 

Allah dan Rasul-Nya telah menerangkan bahwasanya fitnah terbesar bagi laki-laki adalah kaum wanita, terlebih lagi di zaman ini yang mana para wanita jauh dari ilmu syar’i dan ulama’. Mereka membuka wajah-wajah mereka dan bertabarruj seperti tabarrujnya wanita jahiliyah maka benarlah firman Allah dalam kitab-Nya yang Mulia:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ

Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab : 33)

Tabarruj jahiliyah adalah wasilah terbesar bagi para wanita untuk menjerumuskan laki-laki ke dalam fitnah, dari sini kita ketahui bahwasanya kaum muslimah sangat membutuhkan nasehat dan peringatan yang membimbing mereka kepada kebenaran, dan mereka juga membutuhkan ilmu yang berkaitan dengan perkara kewanitaan terutama dalam perkara yang berkaitan dengan tata cara berhiasnya mereka dikarenakan banyak dari para wanita berhias dengan perhiasan yang menyelisihi syari’at dan menyerupai wanita kafir.

Dan telah menyusun syaikhhoh kami yang mulia Ummu Salamah As Salafiyyah Al Abbasiyyah sebuah kitab yang berkaitan dengan perhiasan kaum wanita. Dan kami berupaya untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dalam rangka dakwah dan nasehat bagi diri-diri kami khususnya dan bagi para muslimah Indonesia umumnya sebagai bentuk rasa cinta kami kepada para muslimah di Indonesia agar mereka tetap berada dalam bimbingan kitab dan sunnah dalam segala aspek kehidupan.

Dan perlu pembaca ketahui bahwasanya kitab yang kami terjemahkan adalah kitab cetakan pertama, kemudian Ummu Salamah –hafidzahalloh- menambahkan beberapa fatwa dan faidah pada kitab yang kami terjemahkan yang insyaalloh akan diterbitkan pada cetakan berikutnya.

Dan perlu juga diketahui bahwasanya kami menambahkan beberapa ta’liq (catatan kaki) jika kami temukan kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang perlu untuk dijelaskan, dan catatan kaki dari kami tersebut kami beri tanda “(-pent)”, adapun catatan kaki dari Ummu Salamah kami biarkan tanpa tanda “(-pent)”

Dan kami menyadari bahwa dalam penerjemahan ini tidak luput dari kekurangan, jika pembaca mendapatkan kekurangan dalam terjemahan ini maka kami berlapang dada untuk menerima kritikan dan saran, berkata Al Hariiry dalam Mulhatul I’rob:

و إن تجد عيبا فشد الخللا                فجل من لا فيه عيب و علا

Artinya:

Jika engkau mendapatkan kekurangan maka tutuplah kekurangan itu

Maka yang maha mulia dan maha tinggilah yang tidak memiliki kekurangan

 

Semoga Allah menjadikan apa yang kami lakukan ini dalam timbangan kebaikan kami dan bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca semua.

 

PENERJEMAH*

Akhir Shofar 1431 H

@@@@@

 

 

REKOMENDASI PENULIS

 

Berkata Ummu Salamah As Salafiyyah Al Abbasiyyah:

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Segala puji bagi Allah sholawat dan salam kepada Rosululloh dan keluarganya dan para shohabatnya serta orang-orang yang setia terhadapnya, amma ba’du:

Telah saya izinkan kepada Al Akhowat Al Faadhilaat :

  1. Ummu Hudzaifah Aisyah Bintu Sofwan As Samarindi
  2. Ummu Ubaid Khusnul Khotimah Bintu Hasan Al Buthoni
  3. Ummu Abdillah Hasna’ Bintu Firdaus Adam Al Acehi
  4. Ummu Hammam Karimah Bintu Anwar Al Jawi

 

Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan atas penerjemahan kitab saya yang berjudul “Al Fatwa Fii Ziinati Binti Hawa” kedalam bahasa Indonesia.

Dan mereka adalah saudari-saudari kami yang mulia, yang bersemangat dalam menuntut ilmu dan dalam menyampaikannya di Darul Hadits Dammaj, demikianlah penilaian kami dan Allah-lah yang lebih tahu tentang diri mereka.

Kami memohon kepada Allah agar memberikan bagi kami taufik dan keteguhan untuk tetap berada diatas kebenaran dan sunnah sampai kami bertemu dengan Allah, sesungguhnya Dialah penolong semua itu dan berkuasa atasnya.

 

Ditulis oleh Ummu Salamah As Salafiyyah Al Abbasiyyah

Hari Sabtu bertepatan dengan 22 shofar 1431 H

 

@ @ @ @ @

 

SEKILAS TENTANG PENULIS

 

Penulis adalah Ummu Salamah bintu Ali Al Abbasyi, salah seorang pengajar wanita di Darul Hadist Dammaj. Beliau mengajar para pelajar wanita dalam berbagai bidang ilmu agama, seperti tafsir, fiqih, aqidah, tauhid, ushul fiqih, ilmu hadits, nahwu, dan yang lainnya. Beliau sangat bersemangat dalam mengajar dan dalam memahamkan para muridnya, demikian pula ramah dan tawadhu’ kepada para muridnya.

Berkata Asy-syaikh Muqbil bin Hadi Al wadi’i[1] –rahimahulloh– dalam pendahulan kitab “Al intishor Lihuquuqil Mu’minat” karya Ummu Salamah –hafidzahalloh– : “Adapun tentang penulis maka dia adalah seorang wanita yang terkumpul padanya sifat-sifat yang terpuji, zuhud dalam perkara dunia, berakhlak mulia, dan bersemangat dalam meraih ilmu yang bermanfaat, sangat menjaga waktunya kerap kali dia bersendirian di perpustakaan wanita, dan dialah yang menggantikan Ummu Abdillah Al Wadi’iyah dalam mengajar para wanita jika dia berhalangan untuk hadir atau sedang sakit, dan dia adalah seorang pemberi nasehat yang membekas dihati pendengarnya.”

 

Beberapa Karya Ummu Salamah –hafidzohalloh – :

  1. Al Intishor Lihuquuqil Mu’minah (sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia)
  2. Tahdziirul Fattatil ‘Afiifah Min Talbis Az Zindani Al khobiitsah
  3. Ar Rihlah Al Akhiiroh Lil Imam Aljaziiroh
  4. AlJami’ Ash-Shohih Faroj ba’da Syiddah
  5. Al Qowa’id Nahwiyah Lil Badi’ Fii Lughotil ‘Arobiyyah
  6. Mukhtashor Ma’arijil Qobuul
  7. Al Fatwa  Fii Ziinati Binti Hawa (kitab yang berada dihadapan anda  saat ini)

[1].  Asy-syaikh Muqbil –rahimahulloh– ketika itu adalah suami Ummu Salamah –hafidzohalloh– beliaulah orang yang paling dekat dan paling tahu dengan keadaannya, dan apa-apa yang disampaikan oleh Syaikh Muqbil bukanlah sesuatu yang berlebihan karena kamipun menyaksikan sendiri hal tersebut. (-pent)

* Diterjemahkan Oleh Ustadzah Aisyah (Mudarrisah di Ma’had Darussalaf Bontang)