Syaikh Ubaid al-Jabiri hafizhahullah telah diminta fatwa beliau oleh seorang wanita yang diberi ujian oleh Allah dengan disihir, dimana wanita penyihirnya –kata wanita itu- telah taubat, maka beliau berkata:
“Pertama: Wahai anakku, hendaknya engkau melakukan ruqyah disertai dengan sabar dan mengharap pahala Allah atas ujian yang menimpamu. Meskipun lama masa ujian ini.
Kedua: Aku memberi wasiat kepadamu untuk menggunakan obat yang mujarrab, yaitu menggunakan tujuh (7) lembar daun as-sidr al-ahdhar (daun bidara), kemudian engkau menumbuknya dengan alat tumbuk atau dengan dua batu, kemudian engkau aduk dalam air sebanyak kira-kira satu liter, dan engkau menuangkan ke tubuhmu setiap pagi dan sore, dengan berdoa, niscaya Allah akan menghilangkan darimu apa yang menimpamu Insya Allah dan engkau kembali sehat afiat.
Janganlah engkau pergi kepada perempuan yang dulu menyihirmu dan telah bertaubat dari sihir. Karena itu adalah satu fitnah baginya yang akan mengingatkan dia pada sihirnya. Kemudian bisa jadi setiap penyihir mengatakan aku telah bertaubat padahal dia dusta, dan demikian juga dengan setiap orang yang tertipu dengan penyihir, dia mengatakan bahwa si penyihir telah taubat, padahal dia tidak jujur.
Inilah yang ingin aku susulkan dan aku ingatkan.
Semoga shalawat dan salam tercurah tas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya semua. Wassalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh.”
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=125431
Sumber : sunnah.web.id