Beberapa Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam Yang Kian Terasing
Sesungguhnya mengikuti jejak Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam Adalah sebuah kemenangan dan ketinggian derajat, kebahagian dan keselamatan dunia dan akhirat. Sungguh mengikuti jejak beliau adalah sebuah kecintaan dari Allah subhanahu wata’ala, sebuah keridhaan dan sebuah hidayah dari-Nya. Diantara Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang kian terasing dan tidak sedikit dari kaum muslimin yang meninggalkannya adalah sebagai berikut:
a.Makan secara bersama-sama (berjama’ah)
Sudah merupakan kepastian bahwa termasuk yang dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala adalah makan bersama-sama (berjama’ah) karena makan dengan cara seperti ini akan menyebabkan turunnya barakah dari Allah subhanahu wata’ala.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana dalam riwayat Jabir radhiallahu ‘anhu:
أَحَبُّ الطَّعَامِ إِلَى اللهِ مَا كَثُرَتْ عَلَيْهِ اْلأَ يْدِي
“Makanan yang paling dicintai oleh Allah adalah bila banyak tangan (berjama’ah pada makanan tersebut).”{HR. Abu Ya’la dalam Musnad-nya dan selain beliau dan hadits ini dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 2/562 no895}
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَا مِكُمْ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ
“Berjama’ahlah kalian pada makan kalian dan bacalah nama Allah, niscaya Allah akan menurunkan barakah.”{HR. Ibnu Majah. Shahih}
b.Menjilat tangan dan bejana (tempat makan)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ مِنَ الطَّعَامِ فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَاأَوْيُلْعِقَهَا, فَإِنَّهُ لاَيَدْرِ ي فِي أَيَّتِهِنَّ الْبَرَكَةُ
“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka janganlah dia mengusap tangannya sampai dia menjilatnya atau memberikan kepada orang lain untuk menjilatnya, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui tempat terletaknya barakah.”{HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ad-Darimi. Shahih}
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath dari Shahabat Ka’b bin ‘Ujrah radhiallahu ‘anhu: “Aku melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam makan dengan tiga jari; Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, kemudian aku melihat beliau menjilat ketiga jari beliau sebelum beliau mengelapnya. (Beliau memulai dengan) jari tengah kemudian jari telunjuk dan lalu Ibu jari.”
c.Mengambil makanan yang terjatuh
Termasuk dalam tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah mengambil bila makanan tersebut terjatuh dari tangan. Ini bukan berarti bahwa Islam tidak menjaga kebersihan dan kesehatan. Oleh karena itu ketika mengambil makanan yang jatuh tersebut harus dibersihkan bila terdapat kotoran padanya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا فَلْيُمِطْ مَاكَانَ مِنَ اْلأََذَى وَلْيَأْكُلْهَاوَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ
“Apabila terjatuh makanan salah seorang dari kalian, maka ambillah lalu bersihkan kotoran yang ada padanya kemudian makanlah dan jangan membiarkannya bagi setan.”{HR. Muslim}
d.Tidak memakan makanan yang sangat panas
Asma’ bintu Abu Bakr radhiallahu ‘anha apabila dibawakan tsarid kepada beliau, beliau menyuruh menutupnya sehingga hilanglah asap dan panasnya yang sangat. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hal ini akan menyebabkan barakah lebih banyak.”{HR. Al-Baihaqi. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah no.392}
e.Tidak bernafas di bejana atau meniup makanan
Dari Shahabat Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَي أَنْ يَتَنَفَّسَ فِي اْلإِنَاءِ أَوْ يَنْفُخَ فِيْهِ
“Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah melarang bernafas di dalam bejana atau melarang untuk meniup padanya.”{Shahih Sunan At-Tirmidzi no.1539 Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani}
Demikianlah beberapa dari sekian adab makan dan minum Islami yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kepada kita. Sebuah gambaran kesempurnaan Islam dalam mengatur urusan setiap insan dengan pengaturan yang penuh kebijakan dan hikmah yang sangat besar. Semua maslahatnya akan kembali kepada kita.
Semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam menjalankan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan memberikan kemudahan kepada kita untuk berjalan menuju kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Hikmah Menyebut Nama Allah subhanahu wata’ala
“Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, lalu dia menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan berkata (kepada teman-temannya): “Kalian tidak mendapatkan kesempatan bermalam dan makan malam (bersamanya).” Dan apabila dia masuk rumah dan tidak menyebut nama Allah ketika masuknya, setan berkata (kepada teman-temannya): “Kalian akan mendapatkan kesempatan bermalam (bersamanya).” Dan bila dia tidak menyebut nama Allah ketika makannya, maka setan berkata (kepada teman-temannya): “Kalian mendapatkan kesempatan bermalam dan makan malam (bersamanya).”{HR.Muslim}
http://assalafy.org/artikel.php?kategori=fiqh=5