Daarul Ihsan
Daarul Ihsan oleh admin daarulihsan

rohingya kembali bergejolak

8 tahun yang lalu
baca 8 menit

kaligrafi-bismillahirrahmanirrahim-i3

Rohingya Kembali Bergejolak

            Untuk kesekian kalinya, saudara seiman kita di Myanmar dizalimi oleh orang-orang kafir Budha.Pembantaian, pemerkosaan dan pemusnahan harta dalam rangka pemusnahan etnis minoritas Rohingya menjadi berita yang sangat menyayat kita sebagai manusia, terlebih muslimin.Mesin-mesin perang yang layaknya untuk menghadapi tentara bersenjata ternyata diarahkan kepada kaum lemah, orang tua, wanita dan anak.Isu adanya milisi Rohingya yang menyerang pos polisi dijadikan sebagai dalih melakukan tindakan balasan yang tak lain adalah teror sangat mengerikan.

            Luka semakin bertambah tatkala pemerintah Myanmar menutup-nutupi berita tentang tragedi agama dan kemanusiaan tersebut, bahkan balik menuduhnya sebagai berita dusta dan dibesar-besarkan media massa.Aung San Suu Kyi yang pernah  dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamaian dan gencar meneriakkan HAM pun senyatanya diam seribu bahasa.Tak ketinggalan Dubes Myanmar untuk RI juga mengeluarkan komentar yang sangat menyakitkan yang tidak menunjukkan kapabilitas dia sebagai pejabat negara.Padahal, sekian banyak bukti nyata menunjukkan adanya upaya pemberangusan etnis minoritas Rohingya oleh ambisi jahat militer kafir Myanmar.Bahkan kejahatan ini telah berlangsung sekian lama, tak kunjung usai.Bukankah keberadaan sekian ribu pengungsi Rohingya di beberapa negara cukup menjadi bukti adanya upaya genosida terhadap mereka ?! Untuk apa mereka bersusah payah hingga ada yang meregang nyawa berhijrah ke negara lain jika tidak ada teror massal di kampung mereka ?! Rekam sejarah pembantaian dan pengusiran muslimin Rohingya tidak berlebihan jika dikatakan lebih menyedihkan dibandingkan pembantaian muslimin di Palestina, Suriah dan beberapa tempat lainnya.

Diantara Sikap Syar’i Terhadap Konflik Rohingya

1)    Konflik ini sangat erat dengan agama karena tidak sedikit para biksu musyrik Budha melakukan provokasi untuk melakukan tindakan anarkhis kepada minoritas muslim Rohingya.Bahkan sebagian biksu melakukan pelatihan militer bersama tentara pemerintahan. (http://tukpencarialhaq.com/2016/11/25/prolog-sebelum-terjadinya-lagi-serangan-brutal-lagi-biadab-militer-myanmar-terhadap-muslim-rohingya/#more-13797)

Permusuhan para biksu musyrik Budha ini mengingatkan benarnya firman Allah yang artinya : “Sungguh engkau benar-benar akan mendapati manusia yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang berbuat syirik…” (Al Maidah : 82)

2)    Mendoakan kaum muslimin tertindas Rohingya agar Allah segera memberikan pertolongan dan jalan keluar serta membinasakan orang-orang musyrik yang zalim.Doa seseorang untuk saudaranya seiman dari tempat yang jauh akan diamini oleh malaikat.Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya) : “Doa seorang muslim untuk saudaranya dari tempat yang jauh adalah terkabulkan.Di sisi kepalanya ada malaikat yang diutus.Tatkala orang tersebut mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus berkata : “Aamiin dan bagimu semisal itu”.(HR.Muslim)

Doa bisa kita panjatkan di setiap waktu, terkhusus di waktu-waktu yang lebih dikabulkan, seperti : 1/3 malam terakhir, sujud dalam shalat, antara adzan dengan iqamah dan setelah Ashr hingga matahari tenggelam di hari Jum’at.

Ketika shalat 5 waktu secara berjamaah, kita juga panjatkan doa Qunut Nazilah di waktu i’tidal pada rakaat terakhir.Imam berdoa sedangkan makmum mengangkat kedua tangan sambil mengamininya.Hal ini sebagaimana Nabi pernah melakukan Qunut Nazilah ketika sebagian sahabat dibunuh dan diperangi oleh kaum musyrikin.Bahkan beliau pernah melakukan Qunut Nazilah selama 1 bulan.Selain itu, pemerintah kita menghimbau agar kita melakukan doa Qunut Nazilah untuk saudara kita muslimin Rohingya.Dengan demikian, melakukan doa Qunut Nazilah tersebut merupakan bentuk pengamalan sunnah Nabi sekaligus ketaatan kepada pemerintah muslimin dalam perkara yang baik.Adapun lafazh doa Qunut Nazilah, tidak ada ketentuan secara khusus.Bisa disesuaikan dengan keadaan yang terjadi ketika itu.Hanya saja tidak perlu panjang-panjang hingga memberatkan makmum dan tidak ada bacaan shalawat di akhirnya.Contoh lafazh doa yang bisa diucapkan adalah :

اَللّهُمَّ انْصُرِ اْلمُسْلِمِيْنَ اْلمُسْتَضْعَفِيْنَ الرُّوهِنْجِيِّيْنَ فِيِ بُورْمَا

اَللّهُمَّ انْصُرهُمْ وَ لاَ تَنْصُرْ عَلَيْهِمْ

اَللّهُمَّ فَرِّجْ كَرْبَهُمْ وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ

اَللّهُمِّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ فِي بُورْمَا

اَللّهُمَّ أَصْلِحْ أحْوَالَهُمْ

اَللّهُمَّ أهْلِكِ اْلكُفَارَ اْلبُوذِيِّيْنَ اْلظَّالِمِيْنَ فِي بُورْمَا

اَللّهُمَّ دَمِّرْهُمْ كُلَّ تَدْمِيرٍ

اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَنَا إِنَّكَ اْلسَمِيعُ اْلعَلِيمُ

 

 

“Ya Allah, berilah pertolongan kepada kaum muslimin Rohingya yang lemah di Burma”

“Ya Allah, berilah pertolongan kepada mereka dan jangan Engkau beri pertolongan musuh untuk mengalahkan mereka”

“Ya Allah, hilangkan kesulitan mereka dan kokohkan kaki-kaki mereka”

“Ya Allah, berilah kemuliaan kepada Islam dan muslimin di Burma”

“Ya Allah, perbaikilah keadaan mereka”

“Ya Allah, hancurkanlah orang-orang kafir Budha yang zalim di Burma”

“Ya Allah, binasakanlah mereka dengan sebenar-benar kebinasaan”

“Ya Allah, kabulkanlah doa kami.Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”

 

Doa ini dapat dipanjatkan pula ketika kita berdoa di luar shalat, di waktu kapan saja selama keadaan menuntut demikian.Ini dapat dilakukan oleh setiap muslim di mana pun mereka berada sebagai wujud ketergantungan seorang hamba kepada Allah dalam menghadapi masalah dan solidaritas terhadap saudara seiman yang tertindas.

Sebab Kehinaan Menimpa Kaum Muslimin

 

            Konflik Rohingya merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa di belahan dunia yang menunjukkan kehinaan yang dialami kaum muslimin.Selain memang kerasnya permusuhan dan makar orang-orang kafir, kaum muslimin sendiri telah sedemikian jauh dari bimbingan agamanya.Ditambah lagi cintanya mereka terhadap dunia hingga mengabaikan urusan akherat.

            Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam telah mengabarkan melalui sabda beliau (artinya) : “Hampir-hampir umat-umat (kafir) akan mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang berkerumun siap melahap hidangan di hadapan mereka”.Maka ada yang bertanya : “Apakah karena kita ketika itu berjumlah sedikit ?”Maka beliau menjawab : “Bahkan kalian ketika itu berjumlah banyak.Akan tetapi kalian adalah buih seperti buih yang diterjang air banjir.Sungguh Allah benar-benar akan mencabut terhadap rasa segan dari dada musuh kalian terhadap kalian dan sungguh Allah benar-benar akan menimpakan penyakit al-Wahn di dalam hati kalian”.Maka ada yang bertanya : “Wahai Rasulullah, apa itu penyakit al-Wahn ?”Akhirnya beliau menjawab : “Cinta dunia dan benci kematian”.(HR.Abu Dawud yang disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

            Jika jumlah banyak saja kaum muslimin mudah ditindas tatkala telah cinta terhadap dunia hingga menjauhi akherat, lalu bagaimana jika mereka dalam keadaan minoritas ?!

            Demikian pula beliau Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya) : “…dan dijadikan kehinaan serta kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi urusanku…”(Disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani di dalam Shahih al-Jami’ 2831)

            Penyimpangan jika telah merebak di tengah kaum muslimin, maka itu adalah awal akan munculnya bencana bagi mereka.Termasuk hal itu adalah perjuangan membela Islam dan kaum muslimin dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi, tuntutan terbuka kepada pemerintah atau doa bersama yang tidak pernah dicontohkan Nabi atau generasi terbaik umat Islam.Penindasan terhadap Islam dan kaum muslimin dahulu pernah dialami oleh Nabi dan generasi awal umat ini.Mereka pun adalah sosok para pemberani dan sangat bersemangat membela Islam jauh melebihi kita semua.Namun nyatanya tidak ada satu pun riwayat yang menunjukkan mereka melakukan hal-hal menyimpang di atas.Kesimpulannya, membela Islam dan kaum muslimin haruslah dengan cara yang sesuai dengan bimbingan Islam itu sendiri, jauh dari penyimpangan yang justru menjauhkan dari pertolongan Allah.

            Kita akan mendapati sebab kerendahan dan kehinaan yang menimpa kaum muslimin sejak dulu hingga sekarang adalah apa yang telah diberitakan Nabi di atas.Nabi telah menyebutkan keburukan yang menimpa umat beliau sekaligus apa sebabnya.

Kembali Kepada Bimbingan Islam Yang Murni Adalah Sebab Kemuliaan

 

            Bukan hanya keburukan dan sebab yang disampaikan Nabi kepada kita.Bahkan beliau menyebutkan jalan keluar dari keterpurukan dan sebab teraihnya kemuliaan.Beliau bersabda (artinya) : “Jika kalian telah berjual beli dengan sistem ‘inah (salah satu sistem riba, pen), memegang ekor-ekor lembu, ridha terhadap pertanian dan meninggalkan perjuangan (di jalan Allah), maka Allah akan timpakan kehinaan kepada kalian.Dia tidak akan mencabut kehinaan tersebut hingga kalian kembali kepada agama kalian”.(HR.Abu Dawud yang disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

            Kembali kepada ajaran Islam yang murni dan berpegang teguh dengannya telah ditempuh oleh generasi terbaik umat Islam, terkhusus para sahabat radhiyallahu ‘anhum.Mereka bukan sekedar tidak direndahkan oleh orang-orang kafir, bahkan sanggup menguasai belahan timur hingga barat dunia dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun.Padahal, jumlah mereka terbilang sedikit jika dibandingkan orang-orang kafir Romawi, Persia, at-Turk, Barbar dan selainnya yang telah bertekuk lutut di bawah kaki-kaki kuda para sahabat.Itu adalah sejarah gemilang yang telah ditorehkan oleh generasi yang senantiasa tunduk terhadap bimbingan Allah dan Rasul-Nya.Mereka telah membuktikan janji Allah Yang Maha Kuasa (artinya) : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh diantara kalian bahwa sungguh Dia akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini, sebagaimana Dia pernah menjadika orang-orang sebelum mereka berkuasa.Sungguh Dia akan mengokohkan bagi mereka agama yang Allah ridhai untuk mereka.Sungguh Dia akan mengganti keadaan mereka sesudah ketakutan menjadi rasa aman.Mereka beribadah kepada-Ku, tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun…”(An Nur : 55)

            Pertolongan dan kemenangan akan Allah berikan kepada orang-orang beriman yang menerima dan menegakkan seruan tauhid ibadah, karena Allah telah berfirman (artinya) : “…Maka Kami (Allah) akan menolong orang-orang yang beriman di atas musuh-musuh mereka hingga mereka menjadi orang-orang yang menang”.(Ash Shaff : 14)

            Lengkap sudah…kehinaan, sebab dan jalan keluarnya telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.Tinggal sekarang, kapan kita akan bersungguh-sungguh menghilangkan sebab dan menempuh jalan keluar tersebut ?!

            Allah berfirman (artinya) : “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri…” (Ar Ra’du : 11)

            Janganlah kita termasuk orang yang justru berpaling menjauh setelah sampai kepadanya kebenaran.

Wallahu a’lamu bish-Shawab

 

                       

Oleh:
admin daarulihsan