Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tercelanya riya' dan pelakunya

8 tahun yang lalu
baca 5 menit

TERCELANYA RIYA' DAN PARA PELAKUNYA 


Asy-Syaikh Abul Abbas Yasin bin 'Ali al-'Adany hafizhahullah

بسم الله الرحمن الرحيم

MUQADDIMAH

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪ ﻟﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ، ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ، ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ، ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺎﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍﻷَ ﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ.

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Dia menciptakan isterinya, dan dari keduanya Dia memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan jagalah hubungan silaturrahmi, sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian.” (QS. An-Nisaa’: 1)

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah mendapat keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Amma ba'du:

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara (dalam urusan agama) adalah yang diada-adakan, semua perkara yang diada-adakan adalah bid'ah, semua bid'ah adalah sesat, dan semua kesesatan di neraka.

 Ini juz atau bagian kecil yang di dalamnya saya sebutkan masalah-masalah yang berkaitan dengan riya' dan hukum-hukumnya, dan saya menjadikannya dalam tiga bab:

Bab Pertama: Pendahuluan
Padanya terdapat tiga pasal:
🔸Pasal Pertama: Penjelasan bahwa perkara terpenting bukanlah banyaknya amal, tetapi yang terpenting adalah agar ibadah diterima.
🔸Pasal Kedua: Rukun diterimanya ibadah.
🔸Pasal Ketiga: Apa yang dibutuhkan oleh seorang hamba ketika mengerjakan ibadah.

Bab Kedua: Masalah-masalah yang berkaitan dengan riya' dan hukum-hukumnya.
Padanya terdapat dua puluh satu pasal:
🔹Pasal Pertama: Definisi Riya'.
🔹Pasal Kedua: Rukun-Rukun Riya'.
🔹Pasal Ketiga: Riya' ditinjau dari sisi ada atau tidaknya tindakan menyekutukan dalam beramal ada dua jenis.
🔹Pasal Keempat: Riya' ditinjau dari pendorong untuk melakukan ibadah ada dua jenis.
🔹Pasal Kelima: Perbedaan antara Riya' dengan Sum'ah.
🔹Pasal Keenam: Perbedaan antara Riya' dengan 'Ujub.
🔹Pasal Ketujuh: Inti Riya' yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan agama.
🔹Pasal Kedelapan: Dalil-Dalil Pengharaman Riya' dari al-Qur'an.
🔹Pasal Kesembilan: Dalil-Dalil Pengharaman Riya' dari as-Sunnah.
🔹Pasal Kesepuluh: Hukum Riya'.
🔹Pasal Kesebelas: Hukum Ibadah yang bercampur dengan Riya'.
🔹Pasal Keduabelas: Hukum orang yang beramal secara rahasia, kemudian Allah menampakkannya kepada orang lain lalu dia merasa senang dengannya.
🔹Pasal Ketigabelas: Hukum orang yang menginginkan kemasyhuran dengan ilmunya agar dijadikan teladan.
🔹Pasal Keempatbelas: Hukum meninggalkan ibadah karena dilihat orang lain.
🔹Pasal Kelimabelas: Meninggalkan Riya' karena Riya' adalah lebih buruk dibandingkan Riya' itu sendiri.
🔹Pasal Keenambelas: Riya' tidak masuk pada ibadah-ibadah yang ada dalam hati.
🔹Pasal Ketujuhbelas: Apakah Riya' masuk pada ibadah-ibadah wajib yang dilakukan oleh anggota badan?
🔹Pasal Kedelapanbelas: Apakah orang yang melakukan Riya' menjadi sasaran kemurkaan Allah dan hukuman-Nya pada semua amal, baik yang wajib waupun yang nafilah?
🔹Pasal Kesembilanbelas: Apakah orang yang melakukan Riya' wajib untuk mengganti kewajiban yang dia berbuat Riya' dengannya?
🔹Pasal Keduapuluh: Tanda-Tanda Riya', semoga Allah melindungi kami dan kalian darinya.
🔹Pasal Keduapuluhsatu: Sebab-sebab yang akan membantu untuk menjauhi Riya'.

Bab Ketiga: Tambahan: Hukum Menyekutukan Ibadah dengan Sesuatu dari Kepentingan Dunia.

🏻️Hanya kepada Allah saja saya memohon agar menjadikan tulisan ini sebagai amal yang bermanfaat dan ikhlash hanya untuk mengharapkan wajah-Nya yang mulia.

والحمد لله رب العالمين وصلى الله على نبيه الكريم وآله وصحبه الأطهار الميامين.

Keterangan:

Judul asli: ذم الرياء وأهله
Penerbit: Maktabah al-Imam al-Wadi'iy, Shan'a -Yaman, dan Daar 'Umar bin al-Khaththab, Kairo-Mesir.
Cetakan dan Tahun: Cetakan pertama, tahun 1435 H/2014 M

Insya Allah tulisan beliau akan diterjemahkan secara lengkap berseri di WhatsApp Salafy Indonesia dan saluran Telegram forumsalafy sesuai kemudahan dari Allah Ta'ala, dan akan dibukukan dalam format PDF yang bisa diunduh oleh para pembaca secara gratis.

Hanya Allah saja yang bisa memudahkan dan memberikan keikhlashan dalam usaha ini dan pada semua amal kita. (Penerjemah)

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Nantikan update-nya di www.happyislam.com | Arsip Fawaaid Salafy
Oleh:
Atsar ID