.................................................
Judul Asli: تسهيل الوصول إلى الثلاثة الأصول
Edisi Terjemah: Al-Ushul Tsalatsah dalam bentuk Tanya Jawab
Penulis: Syaikh Muhammad at-Thayyib al-Anshari rahimahullah
.................................................
Soal: Apa dalil bahwa tawakal termasuk ibadah?
Jawab: Firman Allah ta’ala,
﴿وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ﴾
“Dan kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu memang orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah:23)
Dan firman-Nya,
﴿وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ﴾
“Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, Dia pasti mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq:3)
.................................
Soal: Apa dalil bahwa raghbah, rahbah dan khusyu(*) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ﴾
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegerah di dalam mengerjakan kebaikan dan mereka berdoa kepada kami dengan raghbah dan rahbah. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami” (QS. Al Anbiya:90)
.................................
Soal: Apa dalil bahwa kasyyah(**) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي﴾
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah:150)
.................................
Soal: Apa dalil bahwa inabah(***) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ﴾
“Dan berinabahlah kalian kepada Rabb kalian dan berserah dirilah kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar:54)
.................................
Soal: Apa dalil bahwa isti’anah (memohon pertolongan) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ﴾
“Hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan.” (QS. Al Fatihah:5)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
«إذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باللهِ»
“Apabila kamu meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”
.................................
Soal: Apa dalil bahwa isti’adzah (memohon perlindungan) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ﴾
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai shubuh.” (QS. Al-Falaq:1)
Dan firman-Nya,
﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴾
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb Manusia.” (QS. An-Naas:1)
.................................
Soal: Apa dalil bahwa istighatsah (memohon bantuan ketika genting) termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ﴾
“Ingatlah, ketika kalian beristighatsah kepada Rabb kalian, maka dia mengabulkannya untuk kalian” (QS. Al Anfal:9)
.................................
Keterangan:
(*) Raghbah adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang dicintai. Rahbah adalah perasaan cemas yang menimbulkan keinginan untuk melarikan diri dari sesuatu yang ditakuti. Rasa takut yang dibarengi dengan perbuatan. Khusyu adalah tunduk dan merendah terhadap kebesaran Allah dengan berserah diri sepenuhnya kepada keputusan-Nya yang qodari dan syar'i.
(**) Khasyyah adalah rasa takut yang dibangun di atas ilmu terhadap kebesaran sesuatu yang ditakuti dan kesempurnaan kekuasaan-Nya. Sebagaimana firman Allah (artinya), “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para Ulama’.” (QS. Fathir: 28)
(***) Inabah adalah kembali dan berserah diri kepada Allah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Inabah memiliki makna yang hampir sama dengan taubat. Hanya saja inabah lebih lembut dibandingkan taubat, karena ia mengandung makna bergantung dan berserah diri hanya kepada Allah.
.................................
Soal: Apa dalil bahwa menyembelih termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَاي وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ﴾ [الأنعام:162-163]
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb semesta alam * Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 162-163)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
«لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ»
“Allah melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah.”
.................................
Soal: Apa dalil bahwa nazar termasuk ibadah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا﴾
“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata dimana-mana.” (QS. Al-Insan: 7)
.................................
Soal: Apa pokok dasar yang kedua?
Jawab: Mengenal agama Islam dengan dalil-dalinya.
.................................
Soal: Apa itu agama Islam?
Jawab: Agama Islam adalah: patuh dan tunduk kepada Allah dengan cara mentauhidkan dan menaati-Nya, juga berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku kesyirikin.
.................................
Soal: Ada berapa tingkatan agama Islam?
Jawab: Ada tiga, yaitu: Islam, Iman dan ihsan. Setiap tingkatan memiliki rukun.
.................................
Soal: Ada berapa rukun Islam?
Jawab: Rukun Islam ada lima; persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji ke baitullah yang mulia (ka'bah).
.................................
Soal: Apa dalil persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah,
﴿شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾
“Allah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Malaikat dan orang-orang yang diberi ilmu (juga bersaksi tentang hal itu), Yang menegakkan keadilan. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)
.................................
Soal: Apa makna لاإله إلا الله dalam ayat di atas?
Jawab: Maknanya adalah, tidak ada sesembahan yang benar disembah kecuali Allah.
.................................
Soal: Apa maksud لاإله?
Jawab: Yaitu meniadakan segala bentuk peribadatan kepada selain Allah.
.................................
Soal: Apa maksud إلا الله?
Jawab: Yaitu menetapkan ibadah hanya untuk Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya di dalam ibadah kepada-Nya sebagaimana tidak ada sekutu di dalam kekuasaan-Nya.
.................................
Soal: Sebutkan ayat yang menjelaskan makna lailaillallah di atas!
Jawab: Firman Allah ta’ala,
﴿وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ(26)إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ(27)وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ﴾
“Dan ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: sesungguhnya aku berlepas diri dari apa-apa yang kalian ibadahi * Kecuali Dzat yang telah menciptakan aku, karena dia yang akan memberi petunjuk kepadaku * Dan Ibrohim menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” (QS. Az-Zukhruf: 26-28)
Dan firman-Nya,
﴿قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ﴾
“Katakanlah: Wahai Ahlul kitab, kemarilah, kepada suatu kalimat yang sama antara kami dan kalian, yaitu: agar kita tidak beribadah melainkan hanya kepada Allah dan kita tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, tidak menjadikan sebagian kita dengan sebagian yang lain Rabb-Rabb selain Alah. Jika kalian berpaling maka katakanalah: saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri.” (QS. Ali Imran: 26)
.................................
Apa dalil persaksian bahwa Muhammad adalah Rasulullah (utusan Allah)?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ﴾
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah: 128)
Dan firman-Nya,
﴿محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم﴾
“Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya sangat keras terhadap orang-orang kafir dan lemah lembut terhadap sesama mereka.” (QS. Al-Fath: 29)
.................................
Soal: Apa makna persaksian bahwa Muhammad utusan Allah?
Jawab: Yaitu, menaati perintahnya, membenarkan beritanya, menjauhi larangannya, dan tidaklah kita beribadah, kecuali dengan apa yang beliau syariatkan.
.................................
Soal: Apa dalil tentang shalat, zakat, dan penafsiran tauhid?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ﴾
“Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan agar mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
.................................
Soal: Apa dalil puasa?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kalian puasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 183)
.................................
Soal: Apa dalil haji?
Jawab: Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
﴿وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنْ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْ الْعَالَمِينَ﴾
“Kewajiban manusia terhadap Allah (adalah) mengerjakan haji yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Ali Imran: 97)
.................................
Insyaallah bersambung
Sumber : t.me/warisansalaf