Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

takhrij hadits keutamaan surat yasin = lemah / palsu

6 tahun yang lalu
baca 17 menit

Takhrij Sebagian Hadits-hadits yang Tertera Tentang Keutamaan Surat Yasin

1.  Hadits PALSU

عن أنس رضي الله عنه - أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " من دخل المقابر فقرأ سورة يس~خفف الله عنهم يومئذ وكان له بعدد حروفها حسنات وفي رواية " وفتحت له أبواب الجنة"

Dari Anas radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang masuk ke pekuburan, lalu membaca surat Yasin, maka Allah ringankan siksa untuk mereka pada hari tersebut, dan untuknya mendapatkan kebaikan-kebaikan sejumlah huruf-hurufnya" dalam suatu riwayat "dibukakan untuknya pintu-pintu Surga"

Berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahullah : PALSU : Ats Tsa'labi meriwayatkannya dalam tafsirnya 3/2/161, dari jalan Muhammad bin Ahmad Ar Rayahi: menceritakan kepada kami, bapakku, menceritakan kepada kami Ayub bin Mudrik dari Abu Ubaidah dari Al Hasan dari Anas bin Malik secara Marfu'.

Saya katakan (Al Albani): "Dan jalur sanad-sanad ini gelap, rusak, dan tersusun dari banyak penyakit:
  1. Pertama : Abu Ubaidah. Berkata Ibnu Ma'in tentangnya: "Dia tidak dikenal."
  2. Kedua : Ayub bin Mudrik, sepakat akan kelemahannya dan meninggalkannya. Bahkan berkata Ibnu Ma'in tentangnya: "Dia pendusta", dalam suatu riwayat: "Dia keadaannya berdusta" Berkata Ibnu Hibban: "Dia meriwayatkan dari Makhul suatu naskah palsu, padahal dia tidak pernah melihatnya."Saya katakan (Al Albani): "Maka itulah penyakit-penyakit hadits ini"
  3. Ahmad Ar Rayahi, dia itu Ahmad bin Yazid bin Dinar, Abul Awam. Berkata Al Baihaqi tentangnya: "Tidak dikenal." sebagaimana dalam Al Lisan.
    Dan adapun putranya, Muhammad, maka dia seorang yang Shaduq jujur, untuknya ada biografi dalam Tarikh Baghdad 1/372

[[ As Silsilatudh Dha'ĩfah (1246), dan lihat Ahkãmul Janãiz (324), dan Al Ãyãtul Bayyinãt (64 dan 85) ]]

Sumber asli: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625

2. Hadits PALSU

و ذكر الآجري من حديث أم الدرداء عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : ما من ميت قرأ عليه سورة يس~ إلا هون الله عليه

Dan Al Ajurry menyebutkan dari hadits Ummu Darda dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: "Tidak ada orang yang mati lalu dibacakan kepadanya surat Yasin, melainkan Allah ringankan untuknya."

Belum pernah saya mendapatinya ada pada Al Ajurry, sepertinya hadits tersebut ada dalam salah satu kitabnya yang belum dicetak. Wallohu a'lam.

Dan berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Al Irwaul Ghalil 688:

"Abu Nu'aim meriwayatkannya dalam Akhbar Ashbahan 1/188 dari Marwan bin Salim, bin Shafwan bin Umar dari Syuraih dari Abu Darda secara Marfu' dengannya. Dan Marwan ini, berkata Ahmad An Nasa'i tentangnya: "Bukanlah orang yang terpercaya." Dan berkata As Sãji dan Abu Arubah Al Harani: "Memalsukan hadits". Dan termasuk jalurnya Ad Dailami meriwayatkan hanya saja bahwasanya ia berkata: "Dari Abu Darda dan Abu Dzar, berkata keduanya: Berkata Rasulullah ﷺ sebagaimana dalam At Talkhish 153 Irwaul Ghalil. Lihat Adh Dha'ifah 5219 dan Sunan Ibnu Majah 1448 dan Al Misykah 1622, Hidayatur Ruwah 1565. Dan As Silsilah Adh Dha'ifah 5861"

Saya berkata (Muhammad) : "Dan Ibnu Rabi'i meriwayatkan dalam Washayal Ulama dengan sanad-sanad sampai ke Faraj Bin Fadhalah, dari Asad bin Wada'ah, dia berkata: "Tatkala sakaratul maut Ghudhaif bin Al Harits, datanglah saudara-saudaranya berkata: "Apakah diantara kalian ada yang bisa membaca surat Yasin? berkata seorang lelaki dari kaumnya: Iya. Maka iapun berkata: "Kamu bacalah dengan tartil, dan kalian dengarkanlah.", maka diapun membaca dan mentartilkannya, dan kaumnya pun menyimak, tatkala sampai lafadz:

فسبحان الذي بيده ملكوت كل شيء وإليه ترجعون 

keluarlah ruhnya, dan berkata Abu Asad: Maka barangsiapa yang kehadiran Al Maut diantara kalian, karena beratnya Al Maut, maka bacalah untuknya Yasin, karena itu dapat meringankan kematiannya. Washayal Ulama 80 Ar Rabi'i.

Faraj bin Fadhalah: Seorang yang Dhaif Lemah.
Dan Asad bin Wada'ah: dicatat biografinya oleh Ibnu Abi Hatim 1/1/237 dengan riwayat darinya, dan tidak menyebutkan padanya jarh pencacatan tidak pula ta'dil pujian.

Dan berkata Adz Dzahabi: Dia ta'bi'in muda, Nashibi pencela. Berkata Ibnu Ma'in; "Dahulu dia dan Azhar Al Harani dan sekelompok orang, mereka mencela Ali." dan berkata An Nasai: terpercaya.

Dan Ibnu Abi Umar Al Adni meriwayatkannya, sebagaimana dalam Mathalibil Aliyah: Berkata Ibnu Abi Umar, menceritakan kepada kami Abdulmajid bin Abi Ruwad, dari Marwan bin Salim, dari Shafwan bin Amr, dari Syuraih bin Ubaid, dari Abu Darda _radhiallahu 'anhu_ berkata: Rasulullah bersabda:

ما من ميت يموت ويقرأ عنده: يس، إلا هون الله تعالى عليه

"Tidaklah seorang yang mati, dan dibacakan disisinya: Yasin, kecuali Allah ta'ala ringankan baginya." Al Mathalibul Aliyah 775 cet.Qurthubiyah.

PALSU, Dan yang tertuduh padanya (Marwan bin Salim, berkata Syaikhan dan Abu Hatim: Dia Mungkarul Hadits. Dan berkata Abu Arubah Al Harani: "Memalsukan Hadits". Dan berkata As Saji: "Dia pendusta, memalsukan hadits." dan padanya ada Abdulmajid bin Abi Ruwad: "Jujur banyak salah". Dan Ibnu Hiban sangat merendahkannya, dia berkata: "Berhak untuk ditinggalkan, sangat mungkar haditsnya" Berkata Abu Hatim: "Dia bukan yang kuat."

Sumber: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625

3. Hadits Dha'if/Lemah dan ada juga contoh hadits palsu yang lain

 و في كتاب أبي داود عن معقل بن يسار قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم : اقرءوا يس~ على موتاكم

Dalam kitab Abu Dawud dari Ma'qil bin Yasar berkata: bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Bacakanlah Yasin terhadap orang yang (akan) mati diantara kalian."

Berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahullah : "Dhaif/Lemah. diriwayatkan oleh Abu Dawud 3121, Ibnu Abi Syaibah 4/74 cet. India, Ibnu Majah 1448, Hakim 1/565, Al Baihaqi 3/383, Thayalisi 931, Ahmad 5/26 dan 27, Dhiyaul Maqdisi dalam Iwali nya cat.13-14 hal.151/ dari jalur Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman -dan bukan dengan Nahdi- dari Bapaknya dari Ma'qil bin Yasar dengannya. 

Dan berkata Hakim: "Yahya bin Sa'id dan selainnya memauqufkannya dari Sulaiman At Taimi, dan ucapan didalamnya adalah ucapan Ibnul Mubarak. manakala tambahan dari seorang yang Tsiqah itu diterima." Dan Adz Dzahabi mencocokinya. Saya katakan: Itu sebagaimana mereka berdua katakan: didalamnya adalah ucapan Ibnul Mubarak. Akan tetapi dalam hadits ada penyakit buruk yang lainnya Adz Dzahabi sendiri menjelaskannya dalam Al Mizan, maka dia berkata dalam biografi Abi Utsman ini: dari bapaknya dari Anas, tidak diketahui. 

Berkata Ibnul Madini: "Mereka tidak pernah meriwayatkan darinya selain Ibnu Sulaiman At Taimi."  Saya katakan: Adapun Nahdi, maka tsiqah dan seorang imam. Saya katakan; Dan sempurnanya ucapan Ibnul Madini: "Dia tidak dikenal." 

Adapun Ibnu Hibban maka menyebutkannya dalam Ats Tsiqãt 2/326 diatas kaidahnya dalam memuji orang-orang yang tidak dikenal! , Sebagian para perawi berkata: "Dari Abu Utsman dari bapaknya dari Ma'qil," dan sebagian mereka : "Dari Abu Utsman dari Ma'qil, tidak mengatakan "dari bapaknya". Sedangkan bapaknya tidak dikenal juga! maka inilah tiga penyakitnya.
  1. Tidak dikenalnya Abu Utsman
  2. Tidak dikenalnya bapaknya
  3. Kegoncangan.
Dan Ibnul Qaththan telah menentukan penyakitnya dengan yang demikian itu sebagaimana dalam At Talkhish 153 dan berkata: "Dan Abu Bakar bin Al Arabi telah menukil dari Daruquthni bahwasanya dia berkata: "Ini hadits lemah jalur sanad-sanadnya dan tidak dikenal teks matannya, dan tidak shahih dalam bab ini suatu haditspun."

Dan adapun hadits yang terdapat dalam Al Musnad 4/105 dari jalur Shafwan: telah menceritakan kepadaku para syaikh bahwasanya mereka menemui Ghudhaif bin Al Harits Ats Tsumali tatkala semakin parah sakitnya, dia berkata: Apakah diantara kalian ada seseorang yang bisa membacakan Yasin. Berkata: Maka Shalih bin Syuraih As Sukuni membacakannya, tatkala sampai 40 darinya, wafatlah ia. Dia berkata: Adalah para syaikh itu berkata: "Bila kamu membaca disisi orang akan mati, maka akan diringankan dari kematian karenanya." Berkata Shafwan: Dan Isa bin Al Mu'tamir telah membacanya disisi Ma'bad."

Saya katakan: "Dan sanad ini benar sampai Ghudlaif bin Al Harits radhiallahu 'anhu , dan para perawinya tsiqah selain para syaikh, karena mereka ini tidak disebut nama-namanya, sehingga mereka ini tidak dikenal, Namun ketidak dikenalnya mereka menambal dikarenakan banyaknya mereka tidak terkecualikan bahwasanya mereka termasuk tabi'in.

Dan Shafwan dia adalah Amr, dan sungguh sebagian orang-orang yang lemah telah menjadikannya maushul dan marfu darinya dengan lafadz: "Bila kamu baca..), maka Dhaif/lemah dan Maqthu'/terputus. 

Dan sungguh sebagian orang-orang yang ditinggal dan tertuduh telah memaushulkannya dengan lafadz: "Tidak ada dari suatu mayit yang mati kemudian dibacakan disisinya Yasin melainkan Allah ringankan untuknya." ( palsu ) Abu Nu'aim meriwayatkannya dalam Akhbar Ashbahan 1/188 dari Marwan bin Salim dari Shafwan bin Umar dan dari Syuraih dari Abu Darda secara marfu' dengannya. 

Dan Marwan ini, berkata Ahmad An Nasai tentangnya: "Bukanlah orang yang tsiqah" dan berkata As Saji dan Abu Arubah Al Harrani tentangnya: "Dia memalsukan hadits" dan dari jalurnya Ad Dailami meriwayatkannya kecuali bahwasanya dia berkata: "Dari Abu Darda dan Abu Dzar, keduanya berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana dalam At Talkhish 153 Irwaul Ghalil, lihat Adh Dhaifah 5219 dan Sunan Ibnu Majah 1448 dan Al Misykah 1622 Hidayatur ruwah 1565 dan As Silsilah Adh Dhaifah 5861

Sumber: |https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625

4. Hadits Dhaif/Lemah dan ada juga yang serupa Dhaif Jiddan serta palsu

Dari Anas radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 إِنَّ لِكُلِّ شَيئٍ قَلْبًا، وقَلْبُ القرآنِ يس، ومَنْ قَرَأَ يس كَتبَ اللَّهُ له بِقِرَاءَتِها قراءةَ القرآنِ عَشرَ مَرَّاتٍ

"Sesungguhnya pada setiap sesuatu itu ada hatinya, dan hatinya Al Qur'an adalah Yasin. Dan barangsiapa membaca Yasin, maka Allah tulis untuknya dengan bacaannya itu mendapat 10 kali Al Qur'an."

At Tirmidzi meriwayatkannya dan berkata: "Hadits Gharib asing, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Humaid bin Abdurrahman, dan di Bashrah, mereka tidak mengetahuinya dari hadits Qatadah kecuali dari sisi ini, sedangkan Harun Abu Muhammad seorang syaikh yang tidak dikenal.

Lalu dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Al Mutsana, berkata: telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi, berkata: telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Humaid bin Abdurrahman dengan ini. Dan dalam bab ini dari Abu Bakar Ash Shidiq radhiallahu anhu tidak ada yang shahih dari sisi jalur sanad-sanadnya, dan sanad-sanadnya lemah/dhaif. Dan dalam bab ini dari Abu Hurairah sunan At Tirmidzi (2887), Ad Darimi (3459), dan lafadznya:

 إِنَّ لِكُلِّ شَيئٍ قَلْبًا، وإنَّ قَلْبَ القرآنِ يس،مَنْ قَرَأَها فكَأنَّما قرأَ القرآن عَشرَ مِرارٍ

"Sesungguhnya pada setiap sesuatu ada hatinya, dan sungguh hatinya Al Qur'an adalah Yasin, barangsiapa yang membacanya, maka dia seperti membaca Al Qur'an 10 kali."

Dan Ad Dulabi dalam Al Kuna (1709) dan tercatat padanya (Jubair bin Shalih), dan para Ahli peneliti memberikan peringatan bahwasanya dalam nashkah itu (Hasan bin Shalih)saya katakan: itulah yang benar. Dan Qadha'i meriwayatkannya dalam, Musnad Asy Syihab (963) dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqi (6/102), dan terbuang darinya penyebutan (Harun Abu Muhammad), dan Al Baihaqi dalam Syu'abul iman (2460 dan 2461)

Berkata Abu Hatim: Hadits bathil yang tidak ada asal usulnya (Al Ilal 1652).

Dan Al Mundziri menyebutkannya dalam At Targhib, dan berkata: "At Tirmidzi meriwayatkannya dan dia berkata: "Hadits Gharib." Dan berkata Ibnul Arabi dalam Al Aridhah (Haditsnya Dhaif/lemah  –yakni hadits-hadits yang tertera tentang keutamaan surat Yasin yang ada pada At Tirmidzi– maka kami tidak pernah menerimanya dan orang-orang padanya ada para ruwã "1" dan pendapat-pendapat dan riwayat-riwayat dan penafsiran-penafsiran, dan itu semuanya tidak ada asal usulnya (Aridhatul Ahwadzi J.6 Hal.34. cet. Al Fikr)  "para ruwã" tidak jelas bagiku apa maksud darinya, dan saya mengiranya pengubah-ubah.

Dan penyakitnya (Harun bin Muhammad), berkata At Tirmidzi tentangnya: "Seorang Syaikh yang tidak dikenal." Dan Adz Dzahabi menuduhnya karena hadits ini, dan didalamnya ada Muqatil, dan Ibnu Hatim menyebutkan bahwasanya itu Muqatil bin Sulaiman sedangkan dia itu pendusta. Dan tercatat bagi At Tirmidzi, Dailami, dan Dulabi (Muqatil bin Hayan), dan dia itu jujur. Dan berkata putra imam Ahmad: "Aku bertanya kebapakku tentang haditsnya Humaid Ar Ruasi dari Hasan bin Shalih dari Harun Abu Muhammad, dia berkata: "menceritakan kepadaku Muqatil bin Hayan dari Qatadah dari Anas?

Berkata bapakku: "Ini bukan Harun bin Sa'd yang Syarik mengambil hadits darinya. Ini adalah lelaki lain yang dinamai: Harun Abu Muhammad) Al 'Ilal Lil Imam Ahmad (2/235) Dan Kasyful Khafa (709) dan Misykatul Mashabih (2147)= Hidayatur Ruwah (2089)

Dan adapun hadits Abu Bakar Ash Shidiq yang At Tirmidzi telah mengisyaratkannya dan juga mendhaifkannya, maka sungguh Syaikh Al Albani telah berkata bahwasanya dia tidak berpijak diatasnya. Saya katakan; Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya bahwasanya Hakim dan At Tirmidzi telah meriwayatkannya dalam kitabnya (Nawadirul Ushul), saya katakan: Dan ini cukup untuk menjelaskan kedhaifannya, karena bersendiriannya Hakim dan At Tirmidzi dalam mengeluarkan hadits tersebut. Lihat Muqadimah Shahih Al Jami' hal 30-31 cet.ketiga.

Adapun hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, maka sungguh Al Bazzar telah mengeluarkannya dalam Musnadnya dengan sanad-sanadnya, dan lafadznya:

إن لكل شيئ قلبا وقلب القرآن يس

"Sungguh pada setiap sesuatu ada hatinya, dan hatinya Al Qur'an adalah Yasin"

lalu dia berkata: "Saya tidak tahu perawi-perawinya kecuali Zaid dari Humaid."
Berkata Ibnu Katsir: "Dilihat lagi"

Berkata Asy Syaikh Al Albani rahimahullah: "Dan Humaid ini tidak dikenal, sebagaimana kata Al Hafidz dalam At Taqrib, dan Abdurrahman bin Al Fadhl, gurunya Al Bazzar saya tidak mengetahuinya, dan hadits-haditsnya dalam Kasyful Astar no.(2304)

Dan Syaikh Al Albani menghukuminya Palsu, lihat Adh Dhaifah (169), dan Dhaifut Targhib (885) dan Dhaiful Jami (1935)

Dan imam Ahmad mengeluarkannya (5/26)=20178 –Syakir– 20315 –Syuaib– dan Thabarani dalam Al Kabir dan lihat Al Majma hal.11-12 Juz 7, dan Nasai dalam Al Kubra (6/265) dalam hadits Syathru (Yasin hatinya Al Qur'an) dari hadits Ma'qil bin Yasar radhiallahu 'anhu, dan Al Albani mendhaifkannya dalam Dhaifut Targhib (884) dan berkata, dalam sanad-sanadnya ada ketidakdikenalan dan kegoncangan dan itu sudah dikeluarkan dalam Adh Dhaifah (6843) sudah lewat takhrijnya.

Berkata Abdurrazaq dalam Mushanaf: Dari Ma'mar berkata: saya mendengar seorang lelaki berbicara hadits "Sesungguhnya setiap sesuatu ada hatinya dan hatinya Al Qur'an adalah Yasin, dan barangsiapa yang membacanya, maka itu sungguh menyamai Al Qur'an." atau berkata: "menyamai Al Qur'an semuanya." dan barangsiapa yang membaca Qul Ya Ayyuhal Kafirun, maka itu sungguh menyamai ¼ Al Qur'an, dan Idza Zulzilat ½ Al Qur'an." Dan Kedhaifannya sangat terlihat sekali (Mushanaf Abdurrazaq 5820)

Dan Al Qadha'i mengeluarkannya dalam Musnad Asy Syihab (964) dari hadits Ubai bin Ka'b radhiallahu 'anhu dalam hadits yang panjang (964) dengan sanadnya sampai ke Zakariya bin Yahya, menceritakan kepada kami Syababah, menceritakan kepada kami Makhlad bin Abdulwahid dari Ali bin Zaid bin Jad'an, dan Atha bin Abi Maimunah dari Zir bin Hubaisy dari Ubai bin Ka'b berkata: Berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

"Sesungguhnya setiap sesuatu ada hatinya, dan sesungguhnya hatinya Al Qur'an adalah Yasin, dan barangsiapa yang membaca Yasin dan dia menginginkan dengannya Allah azza wajalla, maka Allah ampuni dia, dan memberikan pahala seperti membaca Al Qur'an 12 kali, dan muslim manapun yang dibacakan kepadanya tatkala datang Malaikat Maut surat Yasin, maka turun pada setiap huruf surat Yasin 10 malaikat yang berdiri dihadapannya bershaf-shaf mendoakannya, memohonkan ampunan untuknya, menyaksikan pemandiannya, mengantarkan jenazahnya, menshalatinya, dan menyaksikan penguburannya. Dan muslim manapun yang membaca Yasin sedangkan dia dalam sakaratul maut, maka Malaikat Mait tidak akan mencabut ruhnya sehingga datang Ridwan penjaga Surga dengan membawa minuman Surga, lalu dia meminumnya, sedangkan dia di atas pembaringannya, maka Malaikat Maut mencabut ruhnya dalam keadaan puas (tidak kehausan), dan dia diletakkan dalam kuburnya dalam keadaan puas, dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan puas, tidak butuh kepada telaga dari telaga-telaga para Nabi sampai dia masuk Surga dalam keadaan puas."

Dhaif Jiddan/Lemah Sekali


  • Zakariya bin Yahya bin Ayub Al Madani Adh Dharir: Al Khathib menulis biografinya dalam At Tarikh dengan riwayat sekelompok dari orang-orang tsiqah hufadz, dan tidak menyebutkan didalamnya celaan maupun pujian.
  • Syababah dia Ibnu Suwar: Tsiqah Hafidz dituduh berpaham Irja'
  • Ali bin Zaid, dia Ibnu Jad'an, dia itu Dhaif/lemah, dan tidak berbahaya disini, karena dia bergandengan dengan Atha bin Abi Maimunah, dia itu Tsiqah dituduh berpaham Qadari.
  • Makhlad bin Abdulwahid: sangat Munkarul Hadits sekali, berkata Ibnu Hibban tentangnya (Al Majruhin 3/1097) dan dialah penyakit hadits disini.
  • Zir bin Hubaisy, tsiqah imam, dahulu termasuk dari para teman duduk Ubai bin Ka'b radhiallahu 'anhu


Ibnu Dharis mengeluarkannya dalam Fadhailul Qur'an (211) dari Yahya bin Abi Katsir dari ucapannya: memberitakan kepada kami Abbas bin Al Walid, menceritakan kepada kami Amir bin Yasaf, dari Yahya bin Abi Katsir, berkata: "Barangsiapa yang membaca Yasin bila berpagi, maka senantiasa senang hingga sore, dan barangsiapa yang membacanya bersore hari, maka senantiasa senang hingga pagi, dia berkata: memberitakan kepada kami orang yang telah mempraktekan hal itu, berkata: ia hatinya Al Qur'an."

Saya katakan: Amir bin Yasaf, berkata Ibnu Adi tentangnya: Munkarul Hadits dari Tsiqah.

Dan Al Baihaqi mengeluarkannya dalam Syu'ab (2365) dengan sanad-sanadnya: dari Khalil bin Murrah, dari Ayub As Sikhtiyani, dari Abu Qilabah, berkata:

"Barangsiapa yang hafal 10 ayat dari surat Al Kahfi, maka dijaga dari fitnah Dajjal, dan barangsiapa yang membaca Al Kahfi pada hari Jum'at, maka dijaga dari Jum'at hingga ke Jum'at, dan bila ketemu Dajjal, maka tidak membahayakannya, dan dia datang pada hari kiamat sedangkan wajahnya laksana rembulan saat malam purnama, dan barangsiapa yang membaca Yasin, maka diampuni dia, dan barangsiapa yang membacanya, maka mengenyangkan orang yang lapar, dan barangsiapa yang membacanya, maka menunjukki orang yang sesat, dan barangsiapa yang membacanya dan dia memiliki barang yang hilang, maka dia akan menemukannya, dan barangsiapa yang membacanya saat makan, maka sedikitlah rasa takutnya, dan barangsiapa yang membacanya disisi mayit, maka akan diringankan untuknya, dan barangsiapa membacanya disisi wanita kesusahan, maka akan lahirlah kemudahan untuknya, dan barangsiapa yang membacanya, maka seperti membaca Al Qur'an 11 kali, dan setiap sesuatu ada hatinya, dan hatinya Al Qur'an adalah Yasin."

dan berkata: Ini dinukilkan kepada kita dengan sanad-sanad ini dari ucapannya Abu Qilabah dan dia pembesar Tabi'in, dan dia tidak mengatakannya, jika shahih hal itu darinya kecuali hanya menyampaikan saja.

Saya katakan: Al Khalil bin Murrah: Al Bukhari telah sangat melemahkannya. Dan berkata At Tirmidzi tentangnya: saya mendengar Muhammad bin Ismail berkata: "Al Khalil bin Murrah seorang yang Munkarul Hadits."

Sumber: https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=56625

📨Mift@h_Udin✍️
https://telegram.me/salafykawunganten
Takhrij Hadits Keutamaan Surat Yasin = LEMAH / PALSU
Takhrij Hadits Keutamaan Surat Yasin = LEMAH / PALSU