Jika mentertawakan orang, kelak ia pun akan ditertawakan karena hal yang sama.
Bila mempermalukan saudaranya, ada saatnya ia akan dipermalukan dengan sebab yang serupa.
Hal di atas pasti terjadi.
(Ibnul Qayyim, al Furuusiyyah, hal 446)
Pesan singkat Ibnul Qayyim menyadarkan kita bahwa ;
1. Sibukkanlah menemukan cacat pada diri sendiri agar dapat diperbaiki. Jangan habiskan energi untuk mencari semut yang ada di seberang lautan.
2. Timbanglah selalu apa yang engkau ucapkan dan apa yang engkau lakukan. Sebab, semuanya pasti ada balasan. Jika baik, akan memperoleh kebaikan. Bila buruk, niscaya mengalami keburukan.
3. Jangan tinggi hati, apalagi menilai orang berada di bawah tataranmu. Boleh jadi mereka lebih tinggi darimu, namun mereka tutupi dengan rendah hati di hadapanmu.
4. Sebagai orangtua atau pendidik, jangan kecilkan potensi kelebihan yang pasti ada pada tiap-tiap anak. Kesalahan dan kekurangan yang ada pada anak, lalu membuat kita tertawa ketus atau meremehkan, barangkali esok hari kita akan menyesali.
5. Sungguh beruntung dan damailah hidup apabila selalu ingat dan terus sadar bahwa dirinya penuh dengan cacat dan cela. Sehingga, ia menjadi pribadi yang rendah hati.
6. Cobalah ingat-ingat saat sedang susah atau risau, barangkali itu buah dari sikapmu walau sudah lama berlalu. Jangan mudah marah atau terburu-buru sakit hati jika ada yang bersikap tidak baik padamu, mungkin saja itu akibat dari sikapmu.
Batik Air, YIA-CKG, 26B, 15.21 WIB