Seperti Suami Kedua
Kalau dulu mungkin tangan para wanita tidak pernah lepas dari alat-alat dapur dan tugas rumah. Berbeda keadaannya dengan zaman sekarang. Sebuah alat kecil yang dikatakan canggih telah benar-benar menyihir semua kalangan hingga seakan layaknya candu, termasuk para wanita.
Wajar bila sebagian berujar bahwa benda itu seakan jadi suami kedua seorang wanita. Karena saking tidak bisa lepasnya dia dari benda tersebut. Kalaupun terpisah beberapa saat; hal pertama yang akan ia ambil dan berikan sentuhan ialah .. lagi-lagi benda itu! Maaf, kami tak bermaksud menyudutkan para wanita. Kami yakin, masih banyak wanita yang tidak sampai seperti ini. Dan mungkin Anda salah satunya.
Maka upaya untuk mendekatkan kembali semua kalangan dengan nasihat-nasihat para ulama di masa ini sangatlah diperlukan, karena merekalah pewaris para nabi yang menyinari jalan manusia menuju Rabb mereka.
Berkaitan fenomena ini, ada sebuah pertanyaan yang diajukan pada Al ‘Allamah Ubaid bin Abdillah Al Jabiri hafizhahullah. Meski konteksnya tertuju pada kaum wanita, namun nasihat ini juga sesuai bagi para suami. Semoga memberi manfaat bagi penerjemah dan keluarga, serta siapa saja yang sampai padanya nasihat ini.
Pertanyaan : Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Pertanyaan dari kaum hawa, penanya berkata : Kami menginginkan nasihat bagi para wanita yang mengabaikan hak suaminya dan malah tersibukkan dengan facebook, WhatsApp, atau media sosial lainnya?
Beliau menjawab :
“Yang seperti ini merupakan bentuk khianat dan mempermainkan hak-hak suami. Seorang muslimah seharusnya menjaga harta suami dan anak-anaknya serta turut andil dalam mendidik anak.
Dan semestinya, para muslimah memanfaatkan waktu sebaik mungkin (ketika luang) di rumah dengan berbagai perkara yang mendatangkan manfaat, seperti membaca Al-Qur’an, membaca buku-buku yang mudah baginya, menunaikan shalat sunnah bila ia mampu
Dan jangan sampai dia menelantarkan hak-hak suaminya! Sebab itu merupakan tindak kejahatan dan kezhaliman apabila media-media sosial itu sampai menyebabkan dia mengesampingkan keperluan suami atau menunda-nundanya. Ini kezhaliman dan kejahatan! Dan menyelisihi sabda Nabi ﷺ, dan hadits ini akan datang insyaallah dalam Kitab ‘Imarah :
والمرأة راعية على بيت زوجها أو على مال زوجها وولده
“Seorang wanita adalah penanggung jawab atas rumah suaminya atau atas harta dan anak-anak suaminya.” HR. Al Bukhari (5200) dan Muslim (1829)
Sehingga hendaknya seorang wanita berhati-hati terhadap tanggung jawab ini. Dalam hadits lain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ما من راع يسترعيه الله راعية ولم يحطه بنصحه
“Tidak satu pun pemimpin yang diberikan amanah oleh Allah untuk memimpin kemudian ia tidak menjaganya dengan baik..”
dalam hadits yang lain dengan lafazh :
ثم يموت وهو غاش لهم إلا لم يدخل معهم الجنة
“Kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap mereka; melainkan ia tidak akan masuk surga bersamanya.”
dalam riwayat yang pertama :
إلا حرم الله عليه الجنة
“… melainkan Allah haramkan surga baginya.”
Maka hendaklah seorang muslimah takut kepada Rabb-nya! Hendaklah ia menjaga hak suaminya, karena itu di antara perkara yang telah Allah wajibkan baginya.
Kemudian juga, manfaat apa yang didapat seorang muslimah saat dia duduk sepanjang waktu bersama media-media sosial ini?! Hanya membuang-buang waktu!
Sedangkan waktu itu wahai puteri-puteriku (muslimah)! Bisa jadi sumber keberuntunganmu dan bisa jadi sebab kecelakaanmu.
Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah memanfaatkan waktu dengan perkara yang akan menguntungkanmu, dan janganlah engkau membuang-buang waktu! Karena perkaranya akan berbalik sehingga akan merugikanmu dan engkau akan dihisab karenanya.“
Nasihat berbahasa Arab beliau kami simak lalu terjemahkan dari sini : https://youtu.be/5b5o7cSyXHw
Semoga kita dan keluarga diringankan untuk mengamalkan nasihat mulia ini.
— Jalur Masjid Agung, @Kota Raja
— Hari Ahadi, malam jelang safar 14 Dzulqa’dah 1439 / 26 Juli 2018
Sumber: http://salafymedia.com/blog/seperti-suami-kedua/
|
hp seperti suami kedua via Pexels |