Mampukah Anda Berbuat Baik Pada Orang Yang Hasad?
Berkata Imam Ibnul Qoyyim Rohimahullah :
Hal ini termasuk sebab yang paling susah bagi jiwa dan paling berat baginya. Dan tiada yang mendapatkan taufiq untuk itu kecuali orang yang dapat bagian besar dari sisi Allah, yaitu:
Memadamkan api kebencian si pendengki, si zholim, si pengganggu, dengan cara berbuat baik kepadanya.
Setiap kali orang tadi bertambah gangguannya, kejahatannya, kezholimannya dan kedengkiannya
Maka engkau menambah kebaikan kepada orang tadi, nasihat untuknya dan belas kasihan padanya.
Maka dengarlah sekarang firman Alloh عز وجل :
﴿ولا تستوي الحسنة ولا السيئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم وأما ينزغنك من الشيطان نزغ فاستعذ بالله إنه هو السميع العليم﴾
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Fushilat 34-36)
Dan Allah berfirman:
﴿أولئك يؤتون أجرهم مرتين بما صبروا ويدرأون بالحسنة السيئة ومما رزقناهم ينفقون﴾القصص: 54.
“Mereka itu diberi pahala dua kali (kali pertama karena beriman kepada Taurat dan kali yang kedua karena beriman kepada Al Quran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.” ( Al Qoshosh 54 )
Dan renungkanlah keadaan Nabi صلى الله عليه وسلم yang mengisahkan tentang seorang Nabi yang dipukul kaumnya sampai berdarah, lalu beliau mengusap darah dari dirinya seraya berkata:
«اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون»
“Ya Alloh ampunilah kaumku karena sungguh mereka itu tidak mengetahui.” HR Bukhori 3477 & Muslim 1792 dari Ibnu Mas'ud
Bagaimana terkumpul pada kalimat ini empat bentuk dari ihsan (berbuat baik) untuk merespon besarnya tindakan jelek mereka?
1. Beliau memaafkan mereka
2. Permohonan ampun untuk mereka.
3. Beliau menyampaikan udzur mereka bahwasanya mereka tidak mengetahui.
4. Memohon kelembutan untuk mereka dengan memasukan mereka jadi bagian beliau dengan berkata: “ampunilah kaumku”
Sebagaimana seseorang berkata pada orang yang dimintai syafaat di sisinya :
“Ini adalah anakku, ini adalah pelayanku, ini adalah sahabatku, maka berikanlah dia karena aku.”
Maka dengarlah sekarang apa yang akan mempermudah perkara ini pada jiwa dan membikinnya menyenangkan untuk jiwa dan membuatnya merasa enak :
Ketahuilah bahwasanya engkau itu punya dosa-dosa antara dirimu dengan Allah yang engkau takut akibat-akibatnya, dan engkau mengharapkan Dia memaafkannya dan mengampuninya untukmu dan memberimu anugrah.
Dan bersamaan dengan ini Allah tidak membatasi diri dengan sekedar maaf tapi bahkan Dia memberimu kenikmatan, memuliakanmu, mendatangkan manfaat-manfaat dan kebaikan padamu melebihi apa yang engkau angan-angankan.
Maka jika engkau mengharapkan dari Robbmu agar Dia itu membalas kejelekanmu dengan kebaikan sebanyak ini,
Bukankah lebih layak bagimu pula untuk menyikapi makhluk-makhluk-Nya dengan hal yang serupa, dan engkau membalas kejelekan mereka dengan begitu juga, agar Allah menyikapimu dengan sikap yang serupa?
Karena sesungguhnya balasan itu sesuai dengan amalan.
Sehingga bagaimana engkau merespon kejelekan manusia terhadap hakmu, demikian pula Allah akan merespon dosa-dosamu dan kejelekanmu.
Silahkan kamu pilih, membalas kejelekan(dengan kejelekan) atau memaafkan dan berbuat baik atau meninggalkanya?
Seperti apa engkau berbuat begitu pula engkau diperlakukan.
Badai'ul Fawaid 2/374
___________________
Channel Telegram UI http://bit.ly/uimusy