KHUTBAH JUM'AT AL MUAWIDZATAIN
DR. Khalid bin Dhahawi Adz Dzafiri hafidzahullah
Khutbah Pertama
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah. Kita memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya dan meminta ampun kepada-Nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk kepadanya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.
Adapun setelah itu:
Maka sesungguhnya sejujur-jujur ucapan adalah firman Allah, dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan sejelek jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan dalam agama. Dan setiap perkara yang diada-adakan dalam agama adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
Adapun setelah itu:
Wahai hamba-hamba Allah, Sungguh Allah telah menurunkan dalam kitab- Nya yang mulia surat-surat agar manusia mentadaburinya dan mengambil manfaat dengan apa apa yang terkandung padanya dari ayat ayat dan keberkahan- keberkahan, obat-obat penawar dan rahmat.
Allah 'azza wajalla berfirman:
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
"Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara shalatnya." [Al An'am:92]
Dan Allah 'azza wajalla berfirman:
الر ۚ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
"Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji." [Ibrahim:1]
Dan Allah azza wajalla berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."[Shad:29]
Dan Allah 'azza wajalla berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." [Al Isra':82]
Dan termasuk apa yang Allah –subhanahu wata'ala– telah menurunkannya dari al qur an adalah 3 surat yang kita banyak membacanya, akan tetapi sedikit dari kita yang memahami makna-maknanya dan apa yang ditunjukkan olehnya, dan mengetahui keutamaan -keutamaannya, yaitu surat Al Ikhlash, Al Falaq, danAn Nas (al mu'awwidzataan).
Imam Ahmad –rahimahullah– telah meriwayatkan dari Ubai bin Ka'ab –radhiallahu 'anhu– tentang sebab turunnya surat Al Ikhlash
أَنَّ الْمُشْرِكِينَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” يَا مُحَمَّدُ [ص:144] ، انْسُبْ لَنَا رَبَّكَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ} [الإخلاص: 2] لَمْ يَلِدْ، وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ”
Bahwasanya orang-orang musyrikin berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : “Wahai Muhammad sebutkan kepada kami tentang nasab Rabbmu.” Maka Allah –subhanahu wata’ala– menurunkan surat ini yang artinya : “Katakanlah (wahai Muhammad) Dia lah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara denganNya.”
Dan surat al ikhlash ini adalah sifat Ar Rahman dan termasuk sebab sebab kecintaan Allah –ta'ala–bagi pembacanya.
Dan Imam Al Bukhari –rahimahullah– meriwayatkan dalam shahihnya dari 'Aisyah –radhiallahu 'anha–, Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang pada suatu pasukan kecil. Dan dia membaca dalam shalat ketika mengimami teman-temannya kemudian menutup bacaannya dengan
قل هو الله أحد.
Maka tatkala mereka kembali, diceritakan perkara tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Kalian tanyakan padanya: "Untuk apa dia melakukan perkara tersebut? Maka mereka menanyainya. Lalu dia menjawab: Karena ia (surat Al Ikhlas) adalah sifatnya Ar Rahman, maka saya cinta untuk membacanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kabarkanlah oleh kalian bahwa Allah mencintainya."
Dan termasuk keutamaan surat Al Ikhlash adalah bahwa dia setara dengan 1/3 Al Qur'an.
Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa'id –radhiallahu 'anhu– bahwasanya ada seorang laki-laki mendengarkan orang lain membaca:
Maka tatkala masuk waktu pagi dia datang kepada Rasulullah lalu menyebutkan perkara tersebut kepada beliau. Dan seakan akan orang tadi memperdebatkannya. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ditangan Nya, sesungguhnya surat Al Ikhlash itu setara dengan 1/3 Al Qur'an.
Dan termasuk keutamaan surat Al Ikhlash bersamaan Al Muawidzatain (An Nas dan Al Falaq) adalah dapat sebagai ruqyah dan sebagai sebab-sebab kesembuhan. Dan Imam Al Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah –radhialkahu 'anha– bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika berbaring ketempat tidurnya setiap malam, beliau menyatukkan telapak tangannya kemudian meniup pada telapak tersebut lalu membaca pada kedua telapak tangannya:
قل هو الله أحد ،قل أعوذ برب الفلق ،قل أعوذ برب الناس .
Lalu mengusapkan dengan keduanya, pada apa yang yang beliau mampu dari badannya. Beliau memulai dengan kedua telapaknya bagian kepalanya dan wajahnya dan apa yang terjangkau dari badannya. Beliau melakukannya 3kali.
Dan adapun hadits hadits yang tertera ada tentang keutamaan Al Mu'awwidzatain, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan imam Muslim dalam shahihnya dari 'uqbah bin 'ami –radhiallahu 'anhu– dia berkata: bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : "Tidakkah engkau melihat ayat ayat yang diturunkan pada malam hari ini, belum pernah terlihat semisal keduanya sekalipun; Qul a'udzubirabbil falaq dan Qul a'udzubirabbinnas."
Dan imam Bukhari dan muslim meriwayatkan 'Aisyah –radhiallahu 'anha– : bahwa Rasulullah ﷺ jika mengeluhkan sesuatu beliau membaca untuk dirinya An Naas dan Al Falaq dan meniupkannya. Maka tatkala semakin bertambah sakitnya, aku membacakan untuknya 2 surat tersebut dan mengusapkan dengan tangan beliau dalam rangka mengharap berkahnya.
Dan Imam An Nasa-i meriwayatkan dari Abdullah bin Hubaib –radhiallahu 'anhu– bahwa Nabi ﷺ bersabda:
قل أعوذ برب الفلق .قل أعو ذ برب الناس
tidaklah manusia berta'awudz dengan yang lebih utama dari pada dengan 2 surat tersebut.
Ahlu Sunan meriwayatkan dari Abu Sa'id –radhiallahu 'anhu– : Bahwa Rasulullah ﷺ dahulu meminta perlindungan dari mata- mata jin dan mata mata manusia. Maka tatkala turun surat An Naas dan Al Falaq, beliau menggunakan keduanya dan meninggalkan apa yang selain keduanya.
Maka inilah wahai hamba-hamba Allah secara global dari keutamaan- keutamaan surat-surat ini agar menjadikan kita semangat atasnya untuk bersungguh- sungguh dalam membacanya dengan bacaan yang penuh pemahaman dan penghayatan.
Untuk itu kita berhenti bersama tafsir 3 surat ini dengan tafsir yang ringkas.
Maka firman Allah:
(قل هو الله أحد)
yaitu(قل):sebuah ucapan yang pasti dengangnya, meyakininya, mengetahui maknanya.
(قل هو الله أحد)
yaitu:telah terkhusus pada Nya keEsaan. Maka Dia Yang Tunggal Bersendiri dengan kesempurnaan yang bagi-Nya nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang sempurna lagi tinggi dan perbuatan-perbuatan yang tersucikan yang tidak ada bandingan dan semisal bagi-Nya.
(الله الصمد)
Yaitu Dzat yang ditujukan kepada-Nya seluruh kebutuhan-kebutuhan. Maka penduduk alam ini baik yang atas ataupun yang bawah, semua butuh kepada-Nya dengan puncaknya rasa butuh, mereka meminta kepada-Nya kebutuhan-kebutuhan mereka, dan berharap kepada-Nya berbagai kepentingan mereka. Karena Dia Yang Maha Sempurna pada sifat-sifat -Nya, Yang Maha Mengetahui yang sempurna dalam ilmunya, Yang maha santun yang sempurna kesantunannya, Yang maha penyayang yang sempurna sifat sayang-Nya yang sifat sayang-Nya meliputi segala sesuatu. Dan demikianlah seluruh sifat-sifat-Nya. Dan termasuk kesempurnaan-Nya, bahwasanya
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
"Dia tidak beranak dan tidak diperanakan." [Al Ikhlash:3] Karena Kesempurnaan sifat kaya -Nya
وَلَمْ يَكُن لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
"Tidak ada satupun yang setara dengan Nya." [Al Ikhlash:4] tidak setara, baik dalam nama-nama -Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya تبارك وتعالى.
Maka surat ini mencakup tetang Tauhid asma wa shifat.
Dan adapun surat Al Falaq, maka firman -Nya:
قل أعوذ برب الفلق
"katakanlah: aku berlindung kepada Robb nya al falaq." [Al falaq:1] Yaitu katakanlah dalam keadaan meminta perlindungan.
Aku berlindung: yaitu minta perlindungan, pemeliharaan, penjagaan,
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
"Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh (fajar)."[Al Falaq:1]
Yaitu:Yang membelah biji-bijian, Yang membelah waktu shubuh.
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan."[Al Falaq:2]
Dan ini mencakup semua apa yang Allah ciptakan; dari manusia, jin, dan binatang. Maka minta untuk dilindungi kepada Penciptanya dari kejelekan yang ada padanya.
Kemudian Dia khususkan setelah yang umum, lalu Dia berfirman:
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
"dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita." [Al Falaq:3]
Yaitu kejelekan yang terjadi pada malam hari sehingga meliputi manusia dan menyebar padanya ruh-ruh(setan/jin) jahat dan hewan-hewan yang menyakiti.
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
"dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)."[Al Falaq:4]
Yaitu: dan dari tukang-tukang sihir, yang mereka minta bantuan atas sihir-sihir mereka dengan meniup pada buhul-buhul.
(ومن شر حاسد إذا حسد)
"Dan dari kejelekan orang yang hasad (dengki)jika dia hasad." [Al Falaq:5]
Orang yang dengki dialah yang menyukai hilangnya nikmat dari orang yang didengki. Maka dia berusaha dalam menghilangkan nikmat itu dengan apa yang dia mampu dari berbagai sebab-sebab, maka dibutuhkan permintaan perlindungan kepada Allah dari kejelekannya dan menolak makarnya. Dan termasuk dari pelaku kedengkian adalah orang yang menimpakan penyakit ain, karena tidaklah terjadi 'ain kecuali dari orang yang dengki yang jelek tabiatnya yang kotor jiwanya.
Maka surat-surat ini mencakup permintaan perlindungan dari seluruh jenis kejelekan baik secara umum ataupun secara khusus. Dan surat-surat ini menunjukan bahwa sihir ada kenyataannya yang ditakutkan gangguannya. Dan dimintakan perlindungan kepada Allah darinya dan dari pelakunya, kita berlindung kepada Allah dari bisikan-bisikan syaithan dan dari kehadirannya.
Saya ucapkan apa yang kalian dengar dan aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung untukku dan untuk kalian dari setiap dosa. Maka mintalah ampun kalian kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam atas Rasulullah dan keluarganya, para sahabatnya dan orang yang mengikuti petunjuknya. Adapun setelah itu:
Wahai hamba-hamba Allah..
adapun surat An Nas maka surat ini mencakup atas permohonan perlindungan kepada kepada Rabb manusia dan Rajanya manusia dan Sesembahan manusia dari setan yang dia itu induk segala kejelekan semuanya dan sumbernya kejelekan, yang termasuk fitnahnya dan kejelekannya ialah membisik-bisikan kejelekan kedada-dada manusia. Maka setan menghias-hiasi kejelekan bagi manusia, menampakkan kepada mereka kejelekan tersebut dalam bentuk yang indah dan menyemangati keinginan mereka untuk melakukan kejelekan itu dan menggambarkan jelek kebaikan bagi manusia dan merusak mereka dari kebaikan itu dan memperlihatkan kepada mereka kebaikan tersebut dalam suatu bentuk yang bukan kenyataannya. Dan dia terus menerus dalam keadaan seperti ini membisik-bisikan dan bersembunyi, yaitu mundur tatkala seorang hamba mengingat Rabbnya dan mohon pertolongan untuk mencegahnya.
Maka sudah seharusnya bagi hamba untuk mohon pertolongan dan perlindungan dan berpegang teguh dengan Rububiyah Allah untuk manusia seluruhnya, dan bahwa makhluk seluruhnya masuk dibawah pengaturan dan kepemilikan Allah. Dan setiap yang melata (hidup) Dialah yang mengambil ubun-ubunnya.
Dan dengan Uluhiyahnya Allah yang telah menciptakan mereka untuk itu, maka tidak sempurna bagi mereka kecuali dengan menolak kejelekan musuhnya, yang dia itu ingin memutus mereka dari Uluhiyahnya dan membatasi antara mereka dan Uluhiyahnya. Dan dia ingin menjadikan mereka termasuk golongannya agar menjadi penduduk Neraka.
Dan bisikan-bisikan was-was, sebagaimana ada dari bangsa jin, ada juga dari manusia. Oleh karena itu Allah عز وجل berfirman:
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"dari bangsa jin dan manusia." [An Nas:6]
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam pertama, terakhir, lahir maupun batin.
Ya Allah, sesungguhnya kami minta kepada-Mu agar menjadikan kami termasuk penghafal kitab-Mu yang mulia, dan termasuk pembacanya ditengah malam dan penghujung siang. Ya Allah jadikan kami termasuk orang yang mengamalkannya, wahai Rabb semeta alam. Ya Allah kokohkanlah hati-hati kami, ya Allah ,wahai Dzat yang membolak-balikan hati-hati dan penglihatan-penglihatan kokohkanlah hati-hati kami di atas agama-Mu. Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari adzab Neraka.
Dan semoga shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad.
Sumber: https://bit.ly/2T9IhHj
Ustadz Abu Mas'ud Cilacap
ed. 📨Mift@h_Udin✍
Kawunganten, Jum'at 8 Rabi'ul Awal 1440 H
https://telegram.me/salafykawunganten
|
Tafsir Surat Al Muawidzatain (Khutbah Jumat) |