JENIS-JENIS TAUHID DAN FAEDAH-FAEDAHNYA
Oleh: Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala
Apa tujuan Allah mengutus para rosul ?
Jawaban :
Allah mengutus para rosul untuk mengajak beribadah kepada Allah dan menghilangkan kesyirikan kepada-Nya.
Allah ta'ala berfirman : {"Sungguh kami telah mengutus pada setiap ummat seorang rosul agar menyeru : beribadalah hanya kepada Allah dan jauhilah thoghut."} [QS. An-Nahl : 36]
(Thoghut adalah sesuatu yang diibadahi oleh manusia dan dimintai doa selain Allah dan dia ridho dengannya).
Dan bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "..Seluruh para nabi bersaudara ... dan agama mereka satu." (yaitu seluruh para rosul mengajak kepada tauhid) [Haditsnya Muttafaqun 'alaihi]
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 246-247]
Apa yang dimaksud dengan tauhid rububiyah ?
Jawaban :
Ia adalah mengesakan Allah di dalam seluruh perbuatan-Nya seperti : mencipta, mengatur dan selainnya ..
Allah ta'ala berfirman : {"Segala puji bagi Allah Robb alam semesta."} [QS. Al-Fatihah : 2]
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "...Engkau adalah Robb langit-langit dan bumi ..." [Muttafaqun 'alaihi]
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]
Apa itu tauhid uluhiyah ?
Jawaban :
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah di dalam beribadah seperti : berdoa, menyembelih, bernadzar, berhukum, sholat, rasa harap, rasa takut, istianah (memohon pertolongan), tawakkal dan selainnya.
Allah ta'ala berfirman : "Dan ilah (sesembahan) kalian adalah ilah yang satu tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia yang maha pengasih dan penyayang." [QS. Al-Baqoroh : 163]
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dan hendaknya yang pertama kali kamu dakwahkan kepada mereka adalah syahadat la ilaha illallah (Muttafaqun 'alaihi)
Dan pada riwayat Al-Bukhori : "Agar mereka mentauhidkan Allah."
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]
Apa tujuan dari tauhid rububiyah dan uluhiyah ?
Jawaban :
Tujuan dari tauhid rububiyah dan uluhiyah adalah agar manusia mengetahui keagungan Robb mereka dan sesembahan mereka sehingga dengan itu mereka mengesakan-Nya dalam ibadah mereka, mentaati-Nya dalam seluruh aktifitas mereka, dan agar keimanan itu kokoh di hati-hati mereka dan mereka wujudkan dalam kehidupan dunia ini sehingga dengan itu semua mereka bisa menegakkan daulah Islamiyah.
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]
Apa itu tauhid asma dan sifat ?
Jawaban :
Yaitu menetapkan semua sifat yang Allah sifati untuk diri-Nya sendiri di dalam kitab-Nya atau apa yang Rasul-Nya sifati di dalam hadits-haditsnya yang shohihah sesuai dengan hakikatnya dengan tanpa ta'wil (penyelewengan makna), tamtsil (penyerupaan sifatnya dengan makhluk), ta'til (menolaknya) dan tanpa takyif (mempertanyakan bentuknya). Contohnya : sifat istiwa, nuzul, tangan dan selainnya dan kesemua sifat tersebut sesuai dengan kesempurnaan Allah.
Allah ta'ala berfirman : "Tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. As-Syuro : 11)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Allah turun ke langit dunia disetiap malamnya." (HR. Muslim)
Sifat turun yang sesuai dengan kemuliaan-Nya dan tidak sama dengan sifat turun dari makhluk-makhluk-Nya.
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 247]
Dimanakah Allah?
Jawaban :
Allah berada di atas Arsy yang ada di atas langit. Allah ta'ala berfirman : "Ar-Rahman beristiwa di atas Arsy)." (QS. Thoha : 5)
Maknanya tinggi dan meninggi (sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhori dari tabi'in)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab disisi-Nya yang mana Allah berada di atas Arsy-Nya." (Muttafaqun 'alaihi)
Dan barangsiapa yang mengingkari bahwasannya Allah berada di atas Arsy maka dia telah mendustakan Allah, dan mendustakan Allah itu adalah kekufuran.
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]
Apakah Allah bersama kita ?
Jawaban :
Allah bersama kita dengan ilmu-Nya, melihat dan mendengar, berdasarkan firman Allah ta'ala : "Allah mengatakan janganlah kalian berdua (Musa dan Harun) merasa takut sesungguhnya Aku bersama kalian berdua mendengar dan melihat." (QS. Thoha : 46)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersama kalian (yaitu dengan ilmu-Nya." (HR. Muslim)
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]
Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullahu ta'ala
Apa faedah dari tauhid ?
Jawaban :
Faedah tauhid adalah jaminan rasa aman di akhirat dari azab yang kekal dan jaminan hidayah di dunia dan juga bisa menggugurkan dosa-dosa.
Allah berfirman : "Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanan mereka dengan kedzoliman (kesyirikan), mereka akan mendapatkan rasa aman dan hidayah. (QS. Al-An'am : 82)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun." (Muttafaqun 'alaihi)
Rujukan :
Majmu'ah Rasa`il at Taujihat al Islamiyyah li Ishlahil Fardhi wal Mujtama'. [Jilid 1 hal. 248]
Dikutip dari
WhatsApp Salafy Kendari
Website Resmi || http://ahlussunnahkendari.com
Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari