Inilah Ciri-ciri Islam NUsantara
Akhir-akhir ini, kaum muslimin Indonesia dikagetkan oleh kemunculan agama Islam versi NUsantara, kita akan mencoba menelisik hakikat Islam NUsantara tersebut dan kita akan mendengarkan langsung dari sumber penggiatnya.
Berikut ini ciri-ciri Islam NUsantara:
1. Islam NUsantara adalah Islam yang rahmatan lil alamin, berbeda dengan Islam Arab yang keras, kaku, penuh teror dan kekerasan. Sebagai mana yang dinyatakan langsung oleh Ketum PBNU pengusung ajaran Islam NUsantara. Dari pijakan sejarah itulah, menurutnya, NU akan terus mempertahankan karakter Islam NUsantara yaitu “Islam yang ramah, anti radikal, inklusif dan toleran.” Said Aqil menegaskan, model seperti ini berbeda dengan apa yang disebutnya sebagai “Islam Arab yang selalu konflik dengan sesama Islam dan perang saudara.” (Polemik di balik istiIah ‘Islam Nusantara’, BBC Indonesia)
2. “Ciri Islam NUsantara: tidak memusuhi Syiah. Dan menganggap mereka bagian sah dari umat Islam. Beda dengan Islam Wahabi atau simpatisannya.” (Ulil Abshar Abdalla– @ulil)
3. “Sayangnya, di tengah kesejukan Islam NUsantara, ajaran wahabisme muncul untuk menghancurkannya. Kelompok Wahabi mengklaim dapat mengembalikan umat Islam kepada ajaran Islam dan akidah yang murni.” (Ali Masykur Musa, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Etika Sosial Islam NUsantara, Republika)
“Sikap demikian sejatinya juga dipelajari oleh pesantren dari ulama-ulama aswaja yang tak memaksakan kebenaran tunggal. Sebab, dalam setiap kebenaran terdapat kemungkinan kesalahan, pun sebaliknya.” (Ali Masykur Musa, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Republika)
4. “Tradisi sesajen yang sudah berlangsung lama dibiarkan berjalan untuk selanjutnya diberi makna baru. Sesajen dimaknai sebagai bentuk kepedulian kepada sesama bukan sebagai pemberian terhadap dewa.” “Begitu juga tradisi nadran dengan mengalirkan satu kerbau ke pantai Jawa tak dihancurkan, melainkan diubahnya hanya dengan membuang kepala kerbau atau kepala sapi ke laut.” (Abdul Moqsith Ghazali, Dakwah Islam NUsantara, Islamlib)
5. “Tradisi Islam NUsantara tidak mungkin menjadikan orang radikal. Tidak mengajarkan membenci, membakar, atau bahkan membunuh,” tegasnya. (KH Sa’id Aqil Siraj, Ramai di Media Sosial, Ini Penjelasan PBNU Tentang Islam NUsantara)
6. Karenanya, Kiai Said meminta pihak-pihak di luar NU, khususnya yang terus mempertanyakan gagasan Islam Nusantara, untuk tidak lagi memperdebatkannya.
“Saya tegaskan lagi Islam NUsantara bukan agama baru, bukan juga aliran baru. Dan yang paling penting Islam NUsantara tidak akan mengajarkan seseorang menjadi radikal, tidak akan mengajarkan permusuhan dan kebencian,” tegasnya. (Kiai Said: Alhamdulillah, Islam NUsantara Diterima Dunia Internasional)
Beberapa kesimpulan yang bisa kita rangkum dari penjelasan para pejuang Islam NUsantara di atas:
1 – Islam NUsantara adalah Islam versi baru, Islam dengan modifikasi budaya NUsantara.
2 – Islam NUsantara berbeda jauh dengan Islam Arab, dalam pengertian Islam NUsantara bukanlah Islam Arab (sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam yang asli orang arab, berbahasa arab dan berkebudayaan arab).
3 – Di antara ciri Islam NUsantara menyatu dengan budaya setempat, dengan melakukan inovasi tiada henti, semisal melanjutkan tradisi sesajen atau tradisi nadran, dengan kemasan baru berlabel Islami.
4 – Di antara ciri utama Islam NUsantara adalah senantiasa sejuk dan paling alergi dengan kekerasan. Tentunya ini berbeda jauh dengan “Islam Arab” yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang sepanjang dakwah beliau selama 23 tahun, telah terjadi lebih dari 70 kali pertempuran, berperang dengan berbagai kaum kafir, kafir Quraisy, Yahudi, Kristen Nashara, Majusi Iran (Persia), Romawi dan para penyembah berhala lainnya. Jika meminjam kacamata Islam versi NUsantara, maka dakwah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang “berbangsa arab” tersebut mengajarkan kekerasan, kebencian dan jauh dari sikap rahmatan lil alamin.
5 – Ciri utama Islam NUsantara lainnya adalah mereka tidak memusuhi Syi’ah, bahkan menganggapnya sebagai bagian sah umat Islam, berbeda dengan Wahabi yang sangat keras memusuhi agama Syi’ah. Maka menurut penggiat Islam NUsantara, Imam Malik, Imam Ahmad, Imam Syafi’i dan Imam Bukhari termasuk Wahabi yang keras, atau minimal simpatisannya, karena memusuhi agama Syi’ah dan para pengusungnya dengan permusuhan yang dahsyat.
6 – Sebaliknya diantara ciri-ciri wajib bagi Islam NUsantara adalah dengan memusuhi Wahabi, karena Wahabi adalah penghambat besar bagi eksistensi Islam NUsantara, yang senang dan senantiasa melakukan inovasi tiada henti dalam urusan agama.
7 – Tidak memaksakan kebenaran tunggal, juga menjadi ciri Islam NUsantara. Bahkan ajaran ini merupakan ciri khusus dari Islam Liberal (JIL), oleh karena itulah tokoh muda NU Sumantho al-Qurtuby yang tergabung dalam JIL pernah mengkhayal, dia mengatakan:
“Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya tersenyum simpul. Sambil menunjukkan surga-Nya yang maha luas, di sana ternyata telah menunggu banyak orang antara lain, Jesus, Muhammad, Shahabat Umar, Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir.”
maksudnya Jesus yang kristen, Ghandi yang hindu, Luther yang kristen, semuanya masuk surga Allah?
Simak kembali ucapan tokoh muda NU pembawa bendera SEPILIS tersebut:
http://www.yuk-kenal-nu.net/lakpesdam-nu-lahan-subur-bibit-liberalisme/
8 – Para pengusung Islam NUsantara tersebut adalah ormas NU, dan Jaringan Islam Liberal, keduanya sedang berkolaborasi untuk menggoalkan “Islam versi baru” yang mereka sebut “Jamaah Islam NUsantara”
9 – Kalau kita cermati lebih seksama lagi, maka akan kita dapati Islam NUsantara yang katanya rahmatan lil alamin tersebut sejatinya adalah JIL, wadah anak muda NU dalam mengkampanyekan dan menyebarkan ajaran sesat SEPILIS di NUsantara. Yang telah divonis oleh MUI sebagai aliran sesat dan menyimpang.
Silakan kunjungi:
http://www.yuk-kenal-nu.net/2015/08/03/inilah-ciri-ciri-islam-nusantara/
_________
Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.
Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:
https://telegram(dot)me/yknuonline
Atau
https://goo.gl/qyrUcN
Atau
http://bit.ly/1luO2wL
Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!
Amin
=====*****=====
Publikasi:
WA Salafy Solo
Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Rajab 1437 H